JAVAFX – Pada perdagangan mata uang hari Jumat (25/10), Nilai tukar rupiah menguat 0,02% berada di level Rp14.055 per dolar AS pada perdagangan pasar spot ditengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Pada perdagangan valuta asing, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Tercatat Won Korea anjlok 0,15%, yen Jepang melemah 0,06%, ringgit Malaysia 0,04%, baht Thailand 0,01%, dan lira Turki 0,01%.
Di sisi lain, sejumlah mata uang negara di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,01%, peso Filipina menguat 0,15%, dolar Aussie menguat 0,04% sementara dolar Hong Kong stagnan dan tak bergerak terhadap dolar AS.
Pada perdagangan lainnya di negara maju, sebagian besar kurs melemah. Pound Inggris melemah 0,05%, dolar Kanada 0,01%, euro 0,02 persen.
Menurut kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa penguatan tipis yang terjadi pada sebagian mata uang dunia disebabkan oleh pelambatan ekonomi AS hari ini, serta dapat berisiko menekan pada rupiah.
“Malam tadi juga dirilis data ekonomi AS, data pesanan barang tahan lama (Durable Goods Orders) untuk bulan September mengalami penurunan jika dibandingkan bulan sebelumnya,” ujar Ariston.
Pada hari Jumat (25/10) ini, rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.100.