Risk Off Meluas di Asia, Harga Emas Menuju $1950

0
82
harga emas masih turun

JAVAFX – Aksi beli terus marak terjadi di perdagangan Selasa (05/01/2021) di sesi Asia dimana harga Emas mampu membukukan kenaikannya sejak 05 November silam. Ketakutan pasar akan kebangkitan strain virus, dan sikap berhati-hati menjelang pemilihan umum di Georgia mendukung suasana hati untuk menghindarkan dari resiko. Sementara itu, perselisihan AS-China dan Fed yang dovish juga menantang sentimen pasar.

Harga emas mencapai $ 1.945 per troy ons, tertinggi dalam delapan minggu, selama perdagangan hari ini, memperbarui level tertinggi multi-hari sekaligus memperpanjang kenaikan berat hari sebelumnya, terbesar sejak awal November, karena ketakutan akan virus corona (COVID-19) mendapatkan momentum. Sentimen naik juga didukung oleh suasana risk-off serta kehati-hatian menjelang pemilihan umum Georgia dan pergolakan Sino-Amerika, belum lagi tidak adanya data atau peristiwa utama.

Kekhawatiran bahwa varian COVID-19 memiliki laju infeksi yang lebih cepat dan tahan terhadap vaksin membuat pembuat kebijakan di Inggris, Jepang, dan Eropa khawatir di tengah gelombang baru virus. Untuk menjinakkan pandemi, pemerintah masing-masing telah mengumumkan langkah-langkah penguncian sambil mengamati gerakan vaksin. Pembaruan terbaru menunjukkan dukungan Irlandia Utara untuk pembatasan aktivitas Inggris dan obrolan tentang kemungkinan larangan Jepang untuk semua pengunjung asing.

Perlu dicatat bahwa pemilihan Georgia juga merupakan acara utama karena akan memutuskan siapa yang akan memegang Senat AS. Sementara Partai Republik lebih cenderung untuk mempertahankan kekuasaan mereka, kemenangan mengejutkan dari Demokrat baru-baru ini membuat para pedagang terus menebak-nebak sebelum acara tersebut. Akibatnya, sentimen kehati-hatian membebani risiko. Selain itu, ketegangan geopolitik AS-Iran diperbarui dan sinyal lebih kuat untuk menghapus lebih lanjut perusahaan China dari New York Stock Exchange.

Dengan latar belakang ini, indek S&P 500 Futures turun 0,15% setelah indek saham bursa utama di Wall Street ditutup dengan penurunan lebih dari 1,0% di hari Senin. Hasil ini menggambarkan suasana pasar yang membuat dolar AS terpantul dari level terendah sejak April 2018 dan imbal hasil riil AS terjun ke rekor terendah.

Mengingat kurangnya data utama dan dominasi katalis risiko atas pergerakan harga, pembeli emas akan bersorak untuk kemerosotan lebih lanjut dalam kondisi virus dan / atau pengumuman pembatasan aktivitas. Namun, sinyal positif dari Georgia dan pembuat kebijakan Fed untuk tetap siap untuk pelonggaran lebih lanjut dapat menguji momentum kenaikan.

Setidaknya, jika emas mampu bertahan diatas harga $1900, maka target kenaikan selanjutnya menuju ke $ 1.965 sebagai puncak harga dibulan November.