JAVAFX – Harga emas turun cukup tajam dan jatuh ke level terendah empat bulan di awal perdagangan AS hari Selasa (23/04). Logam mulia terus meluncur ditengah tidak banyaknya upaya penghindaran risiko di pasar dunia dan oleh penguatan dolar AS di pasar valuta asing. Harga Emas berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Juni terakhir turun $ 3,20 per ons pada $ 1,274.40.
Sementara itu, bursa saham baik di Asia dan Eropa ditutup beragam dengan kecenderungan lebih lemah. Bursa saham AS cenderung menguat melanjutkan kenaikan sebelumnya. Dengan tidak adanya isu-isu geopolitik penting saat ini, fokus pedagang dan investor adalah pada laporan pendapatan perusahaan.
Disisi lain, naiknya harga minyak mentah di bursa NYMEX mendorong di atas $ 66,00 per barel dan ke posisi tertinggi enam bulan semalam, dengan minyak mentah Brent di atas $ 70,00, mendapatkan lebih banyak perhatian di pasar.
Kenaikan harga minyak mentah memunculkan kekhawatiran tentang kenaikan inflasi, serta kekhawatiran pertumbuhan ekonomi. Lonjakan ini terutama karena AS tidak memperbarui keringanan yang telah diberikan kepada beberapa negara atas sanksi impor minyak mentah Iran. Dengan minyak yang bisa dibilang pemimpin sektor komoditas mentah, reli ini setidaknya membatasi minat jual pada logam mulia.
Dalam perdagangan mata uang, indek dolar AS menguat dan tidak jauh di bawah level tertingginya pada yang dibuat pada Kamis lalu. Greenback yang kuat membuat logam yang dihargai dalam dolar AS di pasar dunia lebih mahal untuk dibeli dalam mata uang non-AS.
Secara teknis, tren penurunan harga emas masih akan terjadi dalam jangka pendek. Garis tren turun dua bulan ada di tempat pada grafik harian. Sasaran harga naik berikutnya adalah untuk menghasilkan penutupan di atas resistance kuat di $ 1,300.00. Sebaliknya sasaran harga dalam jangka pendek adalah turun menguji harga $ 1,250.00. Upaya naik akan diuji untuk melewati $ 1,281.90 kembali dan kemudian di $ 1,285.00. Sementara upaya turun akan menguji level krusial di $ 1,270.00 dan kemudian di $ 1,260.00. (WK)
