JAVAFX – Harga emas bergerak lebih tinggi dalam mengawali perdagangan di hari Senin (15/07/2019) karena dorongan selera risiko dari data ekonomi yang umumnya positif tidak cukup untuk menggagalkan permintaan di lingkungan yang ditandai dengan penurunan imbal hasil.
Emas dalam perdagangan di bursa berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Agustus di Comex New York Mercantile Exchange (NYMEX), naik $ 1,35, atau 0,1%, menjadi $ 1,413,55 per troy ounce pada awal pembukaan perdagangan di New York.
Meskipun Cina mencatat pertumbuhan terburuknya dalam 27 tahun selama kuartal kedua, ada nada optimis dari pelaku pasar yang bersumber dari angka produksi industri negara itu, penjualan ritel dan belanja modal pada Juni yang sudah cukup untuk menawarkan harapan bahwa ekonomi China mulai stabil.
Sementara sentiment fundamental lain yang menjadi pertimbangan pasar adalah data Indeks manufaktur NY Empire State. Sebagaimana diumumkan oleh Bank Sentral AS wilayah New York, bahwa angka indek manufaktur dikawasan ini menunjukkan penguatan yang jauh lebih kokoh dari yang diperkirakan pada bulan Juli. Myatanya hanya pulih sebesar setengah dari yang hilang pada bulan Juni.
Ini memberikan gambaran bahwa kondisi manufaktur AS masih tetap rentan, terutama jika pembicaraan perdagangan antara AS dan China menghantam tembok yang keras.
Ada reaksi positif terhadap data dalam perdagangan dibursa saham global pada hari Senin, dimana Indek bursa berjangka AS menunjuk pada rekor tertinggi baru di awal pembukaan perdagangan. Hal ini memberikan tekanan pada perdagangan komoditi emas dan berhasil menahan laju kenaikan harga logam mulia ini. Namun demikian, harga bisa bertahan dengan berdasar pada keyakinan bahwa suku bunga AS akan dipangkas pada akhir bulan ini.
Sebagaimana diyakini secara luas, bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada akhir bulan untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Hal ini akan membuat biaya menurun dari memegang bullion yang tidak menghasilkan bunga. (WK)
