JAVAFX – Harga Emas berakhir naik dalam perdagangan di hari Rabu (09/01). Kenaikan didukung oleh penurunan dolar AS. Pasar menimbang pernyataan dari pejabat Federal Reserve dianggap lebih lunak dalam meniti laju kenaikan suku bunga bank sentral tahun ini.
Risalah yang diumumkan setelah penutupan perdagangan bursa berjangka di Comex memperpanjang kenaikannya. Dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal bulan Desember, terungkap bahwa beberapa anggota Federal Reserve ingin mempertahankan kebijakan suku bunga yang lebih stabil.
Risalah ini semakin menekan dolar AS. Risalah membantu meningkatkan harga emas seperti yang diharapkan. Sejumlah pialang lega dan sekarang menitik beratkan perhatian pada isu politik dan ekonomi.
Gubernur Bank Sentral AS wilayah Chicago Charles Evans mengatakan dalam sebuah pidato bahwa The Fed kemungkinan akan mendorong suku bunga naik sedikit ke wilayah terbatas jika awan gelap atas prospek cerah. Namun secara terpisah, Gubernur Bank Sentral AS wilayah St. Louis, James Bullard mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa ekonomi AS dapat didorong ke dalam resesi jika bank sentral terus maju dengan kenaikan suku bunga lebih banyak.
Terhadap latar belakang itu, Indek Dolar AS turun 0,7% ke 95,202. Melemahnya dolar AS telah menawarkan landasan bagi harga emas untuk naik di akhir tahun 2018.
Harga Emas untuk kontrak penyelesaian bulan Februari di bursa Comex naik $ 6,10, atau 0,5%, di $ 1.292 per troy ons. Tak lama setelah risalah FOMC dirilis, harga naik ke $ 1.293 dalam perdagangan elektronik.
Sementara itu, pembicaraan perdagangan AS – China berakhir pada Rabu setelah diperpanjang hingga hari ketiga. Saham global naik, dengan ekuitas AS menuju kenaikan keempat beruntun untuk Wall Street.
Bloomberg melaporkan bahwa hasil pertemuan antara pemerintah AS dengan China di Beijing berakhir dengan komitmen China untuk membeli lebih banyak barang pertanian, energi, dan barang-barang manufaktur dari AS.
Harga emas akan kembali menguji $ 1.300 secara berkelanjutan dalam jangka pendek. Kenaikan permintaan emas membuka peluang ini bisa terjadi diakhir pekan ini. Jika tidak, potensi koreksi harga emas bisa membawa harga turun hingga ke $ 1.257.
Melihat gambaran yang lebih besar, analis di Société Générale optimis pada prospek emas. Mereka akan merekomendasikan investornya agar mempertimbangkan untuk meningkatkan alokasi emas dalam portofolio mereka. Demikian pernyataan tertulis mereka dalam risalah penelitian yang dirilis Rabu.
Secara fundamental dan positioning emas belum mendukung dalam beberapa tahun terakhir, sementara fakta bahwa itu tetap menjadi proxy obligasi telah menjadi hambatan, ungkap riset tersebut.
Dengan prospek imbal hasil Obligasi dan dolar AS, kami berharap emas akan bebas. Kelangkaan emas sebagai aset safe-haven memungkinkan harga emas bersinar lagi. (WK)