Ribuan warga Serbia protes pemerintah atas dua penembakan massal

0
91

Ribuan warga Serbia menggelar unjuk rasa untuk memprotes pemerintah di ibu kota Beograd menyusul dua penembakan massal dalam waktu kurang dari 48 jam yang menewaskan 17 orang.

Massa juga berkumpul di dua kota lain, Novi Sad dan Nis.

Mereka meminta diakhirinya promosi kekerasan di media dan ruang publik.

Pemerintah dituntut untuk memecat Menteri Pendidikan Branko Ruzic, Menteri Dalam Negeri Bratislav Gasic, dan Direktur Badan Intelijen Keamanan (BIA) Aleksandar Vulin.

Ruzic pada Minggu mengajukan pengunduran diri kepada Perdana Menteri Ana Brnabic.

Pengunjuk rasa juga menuntut diadakannya sidang parlemen untuk membahas tanggung jawab pemerintah dan situasi keamanan di dalam negeri serta mencari solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Pengunjuk rasa menetapkan tenggat agar semua tuntutan dipenuhi paling lambat pada Jumat (12/5).

Warga yang berunjuk rasa juga meminta Presiden Serbia Aleksandar Vucic mundur dan manajemen TV negara Serbia (RTS) diganti.

Vucic mengatakan di saluran berita dan hiburan Serbia Happy TV bahwa ia berharap mendengarkan beberapa usulan pengunjuk rasa, tetapi mengetahui bahwa pihak oposisi telah menyalahgunakan emosi warga.

Dia mengatakan semua usulan bermotivasi politik.

“Mereka tidak khawatir sedikit pun mengenai masa depan anak-anak kita,” kata Vucic.

Vucic pada Jumat mengumumkan amandemen undang-undang pengendalian senjata dan amunisi, dan meningkatkan patroli polisi di sekitar sekolah.

Sebagai bagian dari langkah yang diambil pemerintah, 1.800 sekolah di seluruh Serbia masing-masing telah dijaga oleh dua orang polisi.

Atas arahan Vucic, proses penyerahan senjata secara sukarela sudah dimulai pada Senin dan akan berlangsung hingga 8 Juni.

Kementerian Dalam Negeri dalam pernyataannya mengatakan bahwa 1.500 senjata, 50 ribu peluru dan lebih dari 100 bom telah diserahkan pada hari pertama.

Warga Serbia dihebohkan oleh dua penembakan massal.

Setidaknya delapan orang tewas dan 14 lainnya terluka ketika seorang pria 21 tahun bernama Uros Blazic disangka melakukan penembakan pada Kamis malam di Kota Mladenovac, 42 kilometer selatan Beograd.

Insiden itu terjadi sehari setelah penembakan di sebuah sekolah, di mana seorang remaja pria menembak hingga tewas delapan siswa dan seorang penjaga keamanan.