Akibat dari pernyataan Trump yang akan mengenakan tarif sebesar 10% atau senilai US$ 300 Milyar dari barang-barang Cina yang belum masuk daftar pengenaan tarif sebelumnya (berlaku tanggal 01 September 2019), Cina berniat membalas dengan menghentikan pembelian produk pertanian dari Amerika, dan produk pertanian dari Amerika yang sudah terlanjur di pesan akan di kenakan tariff untuk masuk Cina. Parahnya lagi, Cina sempat mematok mata uangnya menguat atau melemah tidak lebih dari 2% dari kurs tengahnya di CNY 7 per Dolarnya. Hal ini sempat menimbulkan kekhawatiran bahwa perang dagang (trade war) akan bergeser menjadi perang mata uang (Currency War). Amerika menuduh Cina sebagai manipulator mata uang dan mengadukannya kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Cina tidak mau di salahkan sebagai manipulator mata uang dan berbalik menyalahkan Amerika atas kekacauan ekonomi global. Akibat perang dagang ini, nilai Emas terus melonjak naik hingga level 1491.06 karena para investor enggan untuk memegang asset beresiko seperti saham yang membuat banyak bursa saham dunia menjadi anjlok.
Namun, akhirnya pada hari Selasa kemarin, Bank Sentral Cina (People Bank of China / POBC) menetapkan nilai tengah kurs Yuan sebesar CNY 6.9683/US$ yang lebih kuat ketimbang estimasi dari Reuters sebesar CNY 6.9736/US$. Nilai tengah tersebut lebih kuat ketimbang penutupan pasar spot hari Senin lalu sebesar CNY 7.0458/US$ yang merupakan terlemah sejak 2008.
Hal ini sangat melegakan para pelaku ekonomi karena hal ini menjadi pertanda bahwa Cina tidak akan agresif dalam melemahkan mata uangnya. Hal ini menjadi sinyal bahwa Cina ingin menjaga Yuan tetap stabil dan meningkat, tapi sewaktu-waktu dapat berubah. Kali ini, satu resiko perekonomian global dapat di redam karena kemungkinan perang valas menjadi semakin kecil atau kalaupun ada, sepertinya tidak kasat mata.
Sementara itu, kembali ada perkembangan positif dari perang dagang karena penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow mengatakan bahwa Trump masih ingin melanjutkan dialog dagang dan membuka kemungkinan pelonggaran bea impor atas barang Cina. Akibat meredanya perang valas, Emas bergerak stabil saat ini di area level 1481.00-1495.00 setelah sempat menguat dari harga terendah hari ini di level 1472.00.