Harga emas mengarah sedikit lebih rendah selama 24 jam terakhir karena momentum kenaikan yang kuat awal pekan ini terlihat mulai melambat. Sejauh minggu ini, XAU/USD telah naik sekitar 3 persen dalam kinerja 5 hari terbaik sejak Februari. Saat dimana Rusia menginvasi Ukraina, sehingga memicu penerbangan ke logam mulia. Dorongan emas lebih tinggi dalam beberapa hari terakhir kemungkinan mencerminkan taruhan kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agak hawkish.
Pergerakan harga mulai mendingin pada hari Kamis (06/10/2022) ketika serangkaian Fedspeak memperkuat komitmen bank sentral untuk memerangi inflasi. Investor juga kemungkinan ragu-ragu untuk berkomitmen pada bias arah menjelang laporan pekerjaan AS yang ditunggu-tunggu pada hari Jumat. Negara ini terlihat menambahkan sekitar 255k non-farm payrolls pada bulan September, turun dari 308k pada bulan Agustus.
Sementara itu, tingkat pengangguran dan tingkat partisipasi angkatan kerja terlihat tidak berubah masing-masing sebesar 3,7% dan 62,4%. Pasar akhir-akhir ini cukup sensitif terhadap kejutan dalam data ekonomi mengingat bahwa para pedagang sedang mencoba untuk menentukan harga kenaikan 50 atau 75 basis poin pada bulan November.
Hasil yang lebih lembut dapat dengan mudah menyandarkan perkiraan tersebut ke 50 basis poin. Hasil seperti itu kemungkinan akan merusak Dolar AS dan imbal hasil Treasury, membantu emas. Namun, kemiringannya mungkin mengejutkan. Indeks Kejutan Ekonomi Citi yang melacak AS telah meningkat sejak Juni. Ini menunjukkan bahwa para ekonom meremehkan kesehatan dan kekuatan ekonomi.
Secara teknis, harga emas memang sedang menguji garis tren penurunan utama dari bulan Maret. Jika bertahan, tren turun yang dominan bisa tetap dimainkan. Itu akan menempatkan fokus kembali ke terendah September di 1614,92. Jika tidak, mengonfirmasi penembusan ke atas dapat membuka pintu untuk memperpanjang keuntungan. Hasil seperti itu menempatkan fokus pada Simple Moving Average (SMA) 100 hari.