JAVAFX – Analisa fundamental di hari Selasa(22/8/2017), rebound emas ingin dipertahankan alias tetap ingin menguat pada perdagangan Selasa ini melanjutkan sisi positif di perdagangan kemarin dengan harapan konflik Korea dan konflik Gedung Putih tetap terjaga untuk memanas di pekan ini sebelum pengaruh simposium Jackson Hole muncul.
Beberapa data ekonomi AS kembali menunjukkan tren positif akhir pekan lalu dimana sentimen konsumen Michigan dan klaim pengangguran serta pasar perumahan AS dilaporkan sesuai dengan kehendak pasar serta lebih baik dibandingkan periode sebelumnya. Ini pertanda bahwa ekonomi AS masih sangat menjanjikan bagi pasar luar negeri bahwa merupakan tempat investasi yang menguntungkan sehingga peluang kenaikan suku bunga the Fed tentu masih ada.
Seperti kita ketahui bahwa harga emas atau logam mulia ini sangat sensitif dengan mendengar suku bunga the Fed, dimana bila suku bunga naik maka emas langsung lemas, dan bila suku bunga AS turun atau ditunda kenaikannya maka harga emas langsung tersenyum simpul.
Dengan perubahan atau penundaan kenaikan suku bunga tersebut maka surat hutang pemerintah AS tidak menarik untuk dikoleksi karena memberikan imbal hasil yang kecil sehingga emas sepertinya lebih menarik sebagai alat penyeimbang inflasi.
Sebelumnya, emas memang makin mendekati level psikologis $1300/troyounce pada perdagangan semalam dan ditutup tertinggi dalam 3 minggu sebelumnya, didukung oleh memuncaknya situasi safe haven emas yang disebabkan oleh meruncingnya situasi Semenanjung Korea dan situasi Gedung Putih sendiri.
Dengan mulai panasnya kembali konflik Korea membuat situasi dolar AS kembali mengalami tekanan karena potensi munculnya gangguan stabilitas keamanan, tentu akan membawa dampak tidak stabilnya ekonomi global, sehingga muncul nuansa safe haven atau situasi mencari keamanan investasinya.
Pada perdagangan awal pekan kemarin, emas bergerak membaik setelah konflik di Gedung Putih dan Semenanjung Korea muncul lagi, sehingga membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,80 atau 0,45% di level $1291,40 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,01 atau 0,05% di level $17,01 per troy ounce.
Menjadi polemik utama dalam perdagangan selama ini, selain munculnya kondisi force majeur seperti konflik di Korea, dalam upaya perbaikan ekonomi AS yang segera dilakukan Trump sepertinya terus mendapatkan cobaannya sehingga membuat situasi ekonomi AS susah dikatakan bangkit dengan ekspansif.
Dengan dilengserkannya Bannon akhir pekan lalu, diharapkan agenda ekonomi Trump yang sempat tertunda dapat segera dilaksanakan sehingga ekonomi AS lebih baik dan jalan perbaikan neraca bank sentral AS juga akan segera terwujud. Namun tampaknya pasar belum terlalu percaya diri dengan langkah Trump tersebut karena upaya melewati parlemen AS adalah bukti nyata kinerja pemerintahan Trump.
Seperti kita ketahui bahwa untuk lolos dari parlemen AS merupakan sesuatu yang sulit meski parlemen sendiri banyak didominasi dari partai Republik, partai pengusung Trump sebagai presiden AS kemarin. Bila agenda ekonomi Trump dapat lolos dari parlemen, niscaya suku bunga the Fed akan mudah untuk naik di tahun ini dan tahun depan dengan agresif.
Sebelumnya the Fed sangat skeptis dengan inflasi AS yang sulit sekali membaik, namun pertemuan Jackson Hole merupakan kunci untuk mengetahui keinginan the Fed melalui Janet Yellen yang akan diberi kesempatan pertama pada pertemuan tahunan para bankir tersebut pada 24 Agustus nanti. Selama ini the Fed ingin melemahkan dolar AS untuk memperbaiki neracanya, sehingga dengan melemahkan mata uangnya maka itu berarti positif bagi emas.
Konflik di Korea sepertinya hari ini masih ada sehingga bisa membantu emas untuk ditutup diatas level $1300 per troyounce.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: CNN Money