Rangkuman Berita Terkini: Kamis, 17 Juni 2021

0
97
Rangkuman Berita Pasar

Federal Reserve nyatakan akan memajukan rencana kenaikan suku bunga untuk pertama kali pasca pandemi terhitung hingga 2023.

• Mayoritas 11 dari 18 pejabat Fed perkirakan sedikitnya dua seperempat poin kenaikan suku bunga untuk tahun 2023.

Pejabat Fed juga berjanji akan mempertahankan kebijakan yang mendukung untuk saat ini guna mendorong pemulihan sektor pekerjaan.

Wall Street ambruk, pasar dikejutkan dengan sinyalemen kenaikan suku bunga bank sentral pada tahun 2023, lebih awal dari yang diperkirakan.

Imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik ke level tertinggi sejak 4 Juni di 1,594% pasca Federal Reserve akan mempercepat kenaikan suku bunga di 2023 dari 2024

Bank of Canada melihat hambatan dalam pertumbuhan ekonomi kuartal kedua Kanada menyusul pemulihan ekonomi yang tajam dari pandemi COVID-19 pada awal tahun.

Tingkat kepercayaan bisnis produsen Jepang dan perusahaan sektor jasa masih lesu di bulan Juni, pemulihan virus corona Jepang masih rapuh dan tidak merata.

• The Fed pada akan sudahi kebijakan moneter yang didorong oleh pandemi seiring percepatan kebijakan kenaikan suku bunga the Fed.

• The Fed buka wacana mengakhiri pembelian obligasi di era krisis  dan mengatakan kondisi terkait pandemi saat ini tidak lagi menjadi kendala utama dalam perdagangan AS.

Harga emas jatuh mendekati level terendah di lebih dari satu bulan terakhir atas kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi AS pasca sikap The Fed terhadap suku bunga.

Harga minyak mentah tertekan oleh penguatan dolar AS, meski masih ditopang oleh persediaan minyak mentah AS yang berkurang drastis.

Dolar naik ke level tertingginya di hampir dua bulan terhadap mata uang utama pasca Federal Reserve memajukan kenaikan suku bunga pasca pandemi pertama menjadi di 2023.

Indeks dolar, yang melacak mata uang terhadap enam rivalnya, naik ke 91,459 di Asia, membangun kenaikan hampir 1% semalam, kenaikan terbesar sejak Maret tahun lalu.

Sektor lapangan kerja Australia jauh melampaui ekspektasi di bulan Mei atas turunnya angka pengangguran ke posisi terendah sebelum pandemi.

Data Biro Statistik Australia (ABS) menunjukkan 115.200 lapangan kerja baru tercipta pada Mei, lampaui ekspektasi untuk kenaikan 30.000. Pengangguran Australia turun menjadi 5,1%, dari 5,5% pada April.

Pasar Asia tampaknya akan mengalami hari yang sulit pada hari Kamis pasca langkah the Fed yang juga ambrukkan Wall Street.