• Wall Street bervariasi pada hari Rabu, indeks Nasdaq catat rekor tertinggi, indeks utama lainnya melemah, pasar terpengaruh pernyataan terbaru dari pejabat Federal Reserve.
• Pejabat Fed mengatakan lonjakan inflasi ‘sementara’ mungkin berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan, kenaikan suku bunga masih dipertanyakan.
• Janet Yellen memperingatkan Kongres tentang risiko gagal bayar AS yang ‘tidak terpikirkan’ dan krisis keuangan baru tanpa kenaikan batas utang federal.
• Dolar AS terombang-ambing di bawah level tertinggi 11-minggu setelah The Fed berikan sinyal ketidakpastian terhadap suku bunga, tapering.
• Harga emas tertahan penguatan dolar AS, para pelaku pasar fokus pada data ekonomi AS yang akan dirilis dalam pekan ini sebagai petunjuk tekanan inflasi.
• Data penjualan rumah baru untuk satu keluarga di AS turun ke level terendah satu tahun di bulan Mei karena mahalnya harga rumah baru yang tinggi atas melonjak harga bahan baku.
• Fokus investor saat ini tertuju pada data ekonomi AS termasuk: klaim pengangguran pada hari Kamis, data inflasi harga produsen AS pada hari Jumat, dan belanja konsumen pada hari Jumat.
• Pertumbuhan bisnis zona Euro berada pada laju tercepatnya dalam 15 tahun bulan terakhir atas lonjakan sektor jasa efek pelonggaran penguncian akibat Covid.
• Pelemahan Wall Street berpengaruh hingga pasar Saham Asia, karena investor kembali mempertimbangkan pernyataan Federal Reserve AS tentang inflasi.
• Pernyataan Federal Reserve AS menekan segala sektor, mulai saham, dolar dan menyebabkan kurva imbal hasil obligasi AS menjadi datar.
• Harga minyak di dekat level tertinggi dua tahun atas laporan persediaan minyak mentah AS memperkuat pengetatan pasar karena meningkatnya perjalanan di Eropa dan Amerika Utara.