- Kantor statistik Uni Eropa Eurostat, Rabu, laporkan output industri bulanan di 19 negara euro naik 1,5% di Juli dan output tahunan naik 7,7%.
- Inflasi tahunan Inggris melonjak bulan lalu ke level tertinggi sejak Maret 2012, naik sebesar 3,2% data resmi menunjukkan pada Rabu.
- Kandidat utama PM Jepang berikutnya, pada Rabu mengatakan Bank of Japan harus mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar.
- Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York melonjak 16 poin menjadi 34,3 pada September, bank regional Fed mengatakan Rabu.
- Harga impor AS turun 0,3% bulan lalu setelah naik 0,4% di bulan Juli, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Rabu.
- Haruhiko Kuroda, Rabu, mengatakan inflasi Jepang akan terus meningkat meski tidak akan mencapai target bank sentral sebelum tahun 2023.
- Penjualan rumah Kanada turun 0,5% pada Agustus, di tengah kenaikan harga jual rata-rata, data Asosiasi Real Estat Kanada menunjukkan pada Rabu.
- Output manufaktur AS meningkat 0,2% bulan lalu, di tengah gangguan yang berkepanjangan, data Federal Reserve menunjukkan pada hari Rabu.
- Imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat pada hari Rabu, menyusul data ekonomi yang semakin mengesankan inflasi AS mencapai puncaknya.
- Wall Street berakhir menguat pada hari Rabu karena melonjaknya harga minyak mentah mendorong saham energi dan sejumlah data positif AS.
- Ekonomi Selandia Baru tumbuh di kuartal kedua, Produk domestik bruto (PDB) melonjak 2,8%, Statistik Selandia Baru, Kamis, melaporkan.
- Ekspor Jepang naik 26,2% di Agustus dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, Kementerian Keuangan mengatakan pada hari Kamis.
- Data Biro Statistik Australia (ABS), Kamis, menunjukkan lapangan kerja Australia turun 146.000 di Agustus, tingkat pengangguran turun menjadi 4,5%.
- Harga minyak mempertahankan sebagian besar kenaikan hari sebelumnya menyusul berkurangnya persediaan minyak mentah AS.
- Indeks dolar tertahan di area pertengahan rentang bulan lalu pada hari Kamis, pasar fokus pada pertemuan kebijakan the Fed minggu depan.
- Harga Emas bergerak tipis di level $1.792,86 per ons pasca turun 0,6% pada hari Rabu, karena kenaikan imbal hasil obligasi AS.
- Bursa saham Asia gagal ikuti Wall Street dan kembali jatuh pada hari Kamis, terbebani oleh penurunan di China dan Hong Kong.