Rangkuman Berita Pasar Terkini: Jum’at, 10 September 2021

0
87
Rangkuman Pasar
Rangkuman berita dan peristiwa ekonomi serta pasar forex dan emas yang sedang dan sudah terjadi sebelumnya yang memiliki dampak pada pasar keuangan dan perdagangan global untuk hari ini dan dalam kurun waktu ke depan.
  • Inflasi harga produsen tahunanChina naik ke level tertinggi 13 tahun di Agustus, atas kenaikan harga bahan baku, data Biro Statistik Nasional (NBS) Kamis, menunjukkan.
  • Pemulihan pasar tenaga kerja AS terus berlanjut seiring data klaim pengangguran mingguan AS mendekati level terendah 18-bulan.
  • Data Jobless Claims AS turun 35.000 menjadi 310.000 untuk pekan hingga 4 September, data Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis, menunjukkan.
  • Bank Sentral Eropa secara perlahan akan mulai mengurangi pembelian obligasi daruratnya selama kuartal mendatang, ECB mengatakan pada Kamis.
  • Bank Sentral Eropa pada Kamis mengatakan akan memperlambat pembelian obligasi di bawah nilai Program Pembelian Darurat Pandemi (PEPP) 1,85 triliun euro.
  • Bank Sentral Eropa naikkan proyeksi pertumbuhan dan inflasi untuk tahun ini dan seterusnya pada hari Kamis karena pemulihan ekonomi zona euro lebih pulih cepat.
  • Wall Street ditutup melemah pada Kamis pasca data klaim pengangguran mingguan AS jatuh ke level terendah di hampir 18 bulan, redam kekhawatiran pemulihan ekonomi.
  • Pengajuan bisnis AS turun 4,7% menjadi 427.842 pada Agustus, penuruna ketiga kalinya di tahun ini, data Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Kamis.
  • Dolar AS menuju kenaikan mingguan pertama dalam tiga minggu terakhir, setelah rebound dari aksi jual yang disebabkan oleh data payrolls.
  • Bursa saham Asia rebound setelah mencatat penurunan selama dua hari kerugian, di tengah kekhawatiran pasar terhadap langkah hati-hati bank sentral.
  • Harga minyak merosot pada hari Jumat, menuju kerugian mingguan hampir 2%, menyusul China mengumumkan akan melepaskan minyak dari cadangan strategisnya.
  • Jajak pendapat Reuters menunjukkan, Bank of England (BoE) diperkirakan akan menaikkan biaya pinjaman pada akhir 2022, karena pemulihan ekonomi yang solid.