- Indeks sentimen sektor jasa Jepang pada Oktober naik ke level tertinggi dalam hampir delapan tahun pasca pelonggaran pembatasan darurat dan kasus baru COVID-19 turun.
- Presiden AS, Joe Biden dan para pejabat tinggi di Kabinetnya berupaya keras promosikan RUU infrastruktur senilai $1 triliun yang disahkan di Kongres pekan lalu.
- Presiden Bank Federal Reserve St. Louis James Bullard pada hari Senin memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga dua kali pada tahun 2022 setelah tapering selesai.
- Konsumen Inggris tingkatkan laju pengeluaran mereka pada Oktober meskipun ada kekhawatiran tentang kenaikan inflasi, menurut survei yang diterbitkan pada Selasa.
- Konsorsium Ritel Inggris Selasa melaporkan, pengeluaran ritel naik 1,3% dibandingkan dengan Oktober 2020, pulih setelah melambat menjadi hanya 0,6% pada September.
- Upah riil Jepang turun pada September untuk pertama kalinya dalam tiga bulan atas pengaruh kenaikan inflasi yang lebih cepat daripada pertumbuhan pembayaran nominal.
- Presiden Bank Federal Reserve Chicago Charles Evans Senin nyatakan keraguannya terhadap inflasi yang masih tinggi dan The Fed tidak perlu naikkan suku bunga hingga 2023.
- Kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi dan kebijakan moneter yang lebih ketat telah menjadi perhatian utama para pelaku pasar, the Fed mengatakan dalam laporan terbarunya, Senin.
- Pejabat Fed AS pada hari Senin alihkan fokus pada perdebatan tentang kebijakan moneter yang akan memanas dalam beberapa bulan imbas langkah tapering The Fed.
- Ekonomi Perancis akan tumbuh 0,75% pada kuartal keempat, Bank of France mengatakan dalam prospek ekonomi bulanannya, berdasarkan survei iklim bisnisnya.
- Bank of England harus bertindak jika mendapati ekspektasi inflasi yang lebih tinggi mendorong kenaikan upah, ungkap Gubernur BoE Andrew Bailey, pada hari Senin.
- Perusahaan ritel Jerman perkirakan penjualan Natal naik 2% menjadi 111,7 miliar euro ($ 129,06 miliar) meskipun ada inflasi, asosiasi industri HDE mengatakan pada Senin.
- Bank sentral China kemungkinan akan berhati-hati longgarkan kebijakan untuk mendorong perekonomian, imbas perlambatan pertumbuhan ekonomi dan melonjaknya inflasi.
- Jepang tengah pertimbangkan paket stimulus ekonomi senilai lebih dari 30 triliun yen ($265 miliar) guna mengurangi hantaman akibat pandemi COVID-19, Kyodo News melaporkan.
- Pemerintah Jepang pangkas outlook ekonomi untuk pertama kalinya di lebih dari dua tahun setelah indeks indikator koinsiden perpanjang penurunannya pada September.