Inggris berniat menjual lebih banyak obligasi hijau 1,5% tenor hingga Juli 2053 pada bulan Juli atau September, Debt Management Office (DMO) Inggris mengatakan pada hari Selasa.
Laju inflasi Jerman 2022 diperkirakan naik lebih dari dua kali lipat dari 3,1% tahun lalu mencapai 7%, imbas perang Ukraina, Kamar Industri dan Perdagangan Jerman Selasa, mengatakan.
Indeks Manajer Pembelian Komposit (PMI) flash bulanan S&P Global sektor jasa dan manufaktur Inggris, turun menjadi 51,8 pada Mei dari 57,6 pada April, terendah sejak Februari tahun lalu.
Data S&P Global pada Selasa menunjukkan Indeks Output PMI Komposit sektor manufaktur dan jasa AS turun ke angka 53,8 di Mei dari 56,0 pada bulan April, terlemah dalam empat bulan.
Libur Memorial Day AS pada akhir pekan diperkirakan akan menjadi yang tersibuk dalam dua tahun terakhir karena banyak warga AS turun ke jalan meskipun harga bahan bakar tinggi.
AS akan izinkan Rusia bayar pemegang obligasi AS, yang dapat mendorong Moskow di ambang default setelah Washington tingkatkan tekanan pada negara itu atas invasinya ke Ukraina.
S&P 500 dan Nasdaq berakhir di zona merah di sesi Selasa, kekhawatiran langkah agresif guna mengendalikan inflasi mendorong ekonomi AS menuju resesi mengurangi risk appetite investor.
Rusia menggunakan pasokan makanan sebagai senjata melawan reaksi global, bertindak dengan cara yang sama di sektor energi, kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Selasa.
Jepang pertahankan pandangan ekonomi secara keseluruhan pada Mei, dengan meningkatkan pandangan tentang pekerjaan, investasi perumahan dengan optimisme pemulihan.
Harga minyak naik sejak awal perdagangan Rabu di sesi ASia, didorong oleh ketatnya pasokan dan keyakinan meningkatnya permintaan dari awal musim panas AS yang akan datang.
Bank dan perusahaan asuransi yang gagal mengelola risiko iklim dengan baik berpotensi menghadapi hantaman profit tahunan 10% hingga 15%, Bank of England mengatakan pada Selasa.
Pasar saham Asia dibuka sebagian besar di wilayah positif di sesi Rabu di tengah kekhawatiran pertumbuhan global dan data ekonomi AS yang lemah membebani Wall Street di sesi kemarin.
RBNZ naikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 2,0% pada Rabu, kenaikan kelima berturut-turut dalam upaya mengatasi inflasi dan menandakan kenaikan yang lebih agresif.
Krisis pangan dunia yang berkembang picu langkah proteksi oleh negara-negara yang kemungkinan akan menambah masalah dan dapat menyebabkan perang dagang yang lebih luas.
Harga emas turun dari level tertinggi dua minggu di sesi sebelumnya, dolar kembali mendapatkan beberapa kekuatan, ketidakpastian atas inflasi mendukung prospek safe-haven bullion.