- Bank Sentral Eropa akan lakukan penilaian komprehensif atas prospek ekonomi pasca invasi Rusia ke Ukraina di pertemuan bank sentral di Maret, kata juru bicara, Kamis.
- Kepala Ekonom Bank of England Huw Pill mengatakan bank sentral akan berusaha menurunkan inflasi dengan cara terukur dan tidak mengganggu perekonomian lainnya.
- Invasi Rusia ke Ukraina mungkin tidak akan mengubah rencana kenaikan suku bunga the Fed, meski dampaknya terhadap pasar global perlu diwaspadai dengan cermat.
- Penjualan rumah baru AS turun 4,5% di tingkat tahunan sebesar 801.000 unit di Januari, data Departemen Perdagangan Kamis, menunjukkan, imbas harga bergerak lebih tinggi.
- Obligasi zona euro menguat pada Kamis, investor berburu aset yang aman setelah invasi habis-habisan Rusia ke Ukraina membuat pasar saham Eropa merangkak turun.
- Data Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis, menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran terus berkurang, turun 17.000 menjadi 232.000 untuk pekan hingga 19 Februari.
- Produk domestik bruto tahunan AS tumbuh 7,0% di kuartal terakhir 2021, kata pemerintah dalam perkiraan PDB kedua, direvisi naik dari laju 6,9% yang dilaporkan sebelumnya.
- Penjualan pabrik Kanada berpotensi naik 1,3% di Januari, didorong oleh tingginya penjualan produk minyak, batu bara, dan produk kayu, Statistik Kanada, Kamis, mengatakan.
- “Kejutan perang” kaburkan prospek ekonomi di tengah inflasi zona Euro dan memungkinkan Bank Sentral menarik langkah stimulus, kata anggota dewan ECB Isabel Schnabel Kamis.
- Konflik Ukraina dapat pengaruhi ekonomi AS dan harus dipertimbangkan the Fed saat menghapus akomodasi, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester Kamis, mengatakan.
- Pejabat the Fed AS pada Kamis mulai mempertimbangkan bagaimana konflik yang terjadi di Ukraina memengaruhi ekonomi dan rencana kebijakan moneter yang lebih ketat.
- Pasa saham AS naik tajam di sesi Kamis, dipimpin oleh kenaikan 3% Nasdaq, dalam rebound pasar yang dramatis setelah Presiden AS Joe Biden luncurkan sanksi baru terhadap Rusia.
- Perburuan obligasi pemerintah AS pada Kamis seret imbal hasil obligasi turun tajam pasca invasi Rusia ke Ukraina, namun berhasil naik karena investor menilai dampak serangan itu.
- Euro berusaha rebound dari penurunan sesi kemarin di awal sesi Jumat di Asia, setelah invasi Rusia ke Ukraina hancurkan euro dan pasar berburu mata uang safe haven.
- Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Kamis, mengatakan Rusia memiliki alat yang cukup untuk bertahan dari volatilitas pasar dan reaksi pasar keuangan atas invasi Rusia akan merata.