- Bank of England diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga pada Kamis dan memberi sinyal pelonggaran guna menghadapi tekanan untuk mengekang lonjakan inflasi.
- Bank Sentral Eropa yakin untuk tidak mengubah kebijakan pada hari Kamis, sinyal yang mungkin dianggap oleh beberapa orang sebagai petunjuk keluar lebih cepat dari stimulus.
- Persediaan minyak mentah AS tak terduga meningkat 515.000 barel menjadi 413,8 juta barel minggu lalu data Administrasi Informasi Energi dirilis Kamis menunjukkan.
- Payroll swasta turun 301.000 di bulan Januari, melonjaknya infeksi COVID-19 mengganggu operasi bisnis, laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada Rabu menunjukkan.
- Gubernur Bank of Canada, Tiff Macklem, Rabu, nyatakan ketidakpastian tentang seberapa cepat inflasi akan kembali turun ke zona nyaman bank sentral imbas COVID-19.
- Calon Dewan Federal Reserve bulatkan tekad melawan inflasi pada Rabu, mengatakan kenaikan harga menimbulkan ancaman bagi ekonomi dan itu tugas terpenting bank sentral.
- Wall Street berakhir kembali menguat pada sesi Rabu setelah awal yang bergejolak tahun ini, dibantu oleh pendapatan optimis dari saham Alphabet dan Advanced Micro Devices.
- IMF siap bantu negara-negara yang mungkin terpengaruh konflik Rusia-Ukraina dan sanksi yang dikenakan oleh pemerintah Barat, Kristalina Georgieva pada Rabu mengatakan.
- Aktivitas pabrik Korea Selatan tumbuh pada laju paling tajam sejak Juli tahun lalu, indeks manajer pembelian (PMI) IHS Markit melonjak ke 52,8 di Januari dari 51,9 pada Desember.
- Emas bertahan di atas level psikologis $1.800 di sesi Kamis, atas penurunan imbal hasil Treasury AS mundur setelah penurunan data pekerjaan AS.
- Dolar menghentikan penurunan minggu ini pada perdagangan sesi Kamis di Asia karena saham teknologi dan media sosial yang turun memperburuk minat untuk mata uang berisiko.
- Aktivitas sektor jasa Jepang kontraksi pada laju tercepat dalam lima bulan pada Januari, Indeks Manajer Pembelian (PMI) au Jibun Bank Japan Services merosot ke angka 47,6.
- Harga minyak turun di sesi Kamis menyusul data payroll sektor swasta AS yang lemah dan aksi ambil untung, namun masih didukung oleh pengetatan pasokan yang ketat.
- Deputi Gubernur BoJ, Masazumi Wakatabe, pada Kamis mengatakan terlalu dini untuk menormalisasi kebijakan moneter karena ekonomi baru pulih dari pandemi virus corona.
- Pasa saham Jepang jatuh pada sesi Kamis setelah empat hari berturut-turut mencatat kenaikan, karena investor menjual saham teknologi di Nasdaq futures yang lebih lemah.