JAVAFX – Harga emas naik untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Jumat karena data ekonomi AS yang lemah memicu kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi, kini investor menunggu laporan data tenaga kerja AS yang dapat memperkuat harapan untuk penurunan suku bunga lebih lanjut.
Spot gold naik 0,3% menjadi $ 1,508,90 per ounce, pada 0339 GMT. Ini naik ke $ 1.518,50, tertinggi sejak 25 September, di sesi sebelumnya.
Analis ANZ Daniel Hynes mengatakan indikator ekonomi yang mengecewakan dari Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir mendukung pembelian safe-haven. “Jika kita melihat data payroll yang lebih lemah dari yang diharapkan juga, itu akan mendukung harga emas dan momentumnya akan cukup kuat asalkan didukung oleh dovishness Fed,” tambahnya.
Aktivitas sektor jasa AS melambat ke level terendah tiga tahun pada September di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang tarif, sebuah survei menunjukkan pada hari Kamis, menyusul serangkaian data ekonomi yang buruk awal pekan ini. Dua pembuat kebijakan Fed pada hari Kamis mengisyaratkan mereka terbuka untuk memberikan penurunan suku bunga lagi, sementara Wakil Ketua Richard Clarida mengatakan bank sentral “akan bertindak sesuai untuk mempertahankan tingkat pengangguran yang rendah dan pertumbuhan yang solid dan inflasi yang stabil.”
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang bullion tidak menghasilkan dan membebani dolar.
Fokus sekarang adalah pada laporan data tenaga kerja AS yang dijadwalkan pada Jumat 19.30 WIB. Data Non-Farm Payroll bulan September diprediksi 145.000 atau naik dari bulan Agustus 130.000.
Data aktual yang sesuai harapan akan memberi dukungan untuk dolar rebound, sebaliknya jika data meleset dari angka 145.000 bahkan jika turun dibawah 130.000 maka akan membawa tekanan jual
berlanjut untuk greenback dan harga emas dapat diperdagangkan lebih tinggi lagi.
Harga emas pada hari Kamis sempat naik menyentuh level tertinggi mingguan di 1519.30.