JAVAFX – Rally emas dipertanyakan oleh Fed meeting yang akan dilaksanakan dini hari nanti sehingga emas diperdagangan hari ini dapat dipastikan menantikan arah yang jelas di minggu ini.
Faktor menantikan ini juga sebagai petunjuk awal apakah jalur pendakian harga emas bisa berlanjut ataukah ini sebuah antiklimaksnya dimana ini seakan mendapatkan ujiannya pada perdagangan hari ini mengingat bahwa situasi politik AS yang kemarin seakan-akan menenggelamkan kredibilitas Trump, nampaknya akan segera berakhir pengaruhnya seiring dengan voting RUU Kesehatan AS dan Fed meeting.
Penguatan emas sebetulnya diinginkan pasar agar tetap terjaga alias situasi kondusif tetap dipertahankan pada perdagangan hari ini untuk melanjutkan episode yang bagus dari pergerakan sepekan lalu.
Tampak sekali bahwa harga emas akhir-akhir ini sangat menginginkan bahwa level psikologis $1300nya segera untuk didekati lagi ditengah kegalauan pasar menghadapi masa depan ekonomi AS yang makin tidak jelas.
Pada perdagangan kemarin, emas kembali tertahan kenaikannya, sehingga harga emas kontrak September di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $4,60 atau 0,36% di level $1256,10 per troy ounce.
Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,03 atau 0,19% di level $16,48 per troy ounce.
Gejolak mata uang yang diperdagangkan sangat fluktuatif dengan munculnya skandal Trump yang baru dan rencana perubahan kebijakan moneter di Eropa, membuat harga emas masih nyaman untuk positif kembali kala itu.
Di pasar mata uang yang diperdagangkan sangat fluktuatif dengan tereliminasinya pengaruh skandal Trump dimana awal pekan kemarin muncul semalam bahwa voting RUU Kesehatan AS yang merupakan agenda ekonomi Trump yang pertama yang akan lolos sebagai Undang-undang.
Bila hal ini bisa dicapai, maka jalan lain dari agenda ekonomi Trump yang pro terhadap pertumbuhan ekonomi AS akan makin lancar dan ini tentu kabar baik bagi the Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunganya di masa mendatang.
Selesai dengan voting RUU Kesehatan yang baru, situasi politik AS belum berhenti dengan agenda RUU Sanksi bagi Rusia, Iran dan Korea Utara.
Situasi ini tentu akan mempengaruhi pergerakan mata uang utama dunia khususnya dolar AS yang merupakan ibu dari mata uang utama dunia, karena agenda ekonomi Trump belum menunjukkan hasil yang mengarahkan kepada akselerasi ekonomi AS, kecuali semalam data keyakinan konsumen yang membaik, sedikit mengarahkan bahwa investasi di AS masih baik-baik saja.
Persoalan Trump terus berlarut-larut tiada kepastian, maka bisa memberikan efek tak bagus bagi inflasi di AS yang terus merendah karena bila dukungan agenda ekonomi Trump menjadi tidak berkelanjutan, maka dukungan akselerasi ekonomi AS akan tersendat-sendat jalannya sehingga pada akhirnya agenda kenaikan suku bunga the Fed makin tidak jelas.
Terbetik kabar bahwa tiadanya penjelasan Janet Yellen pasca meeting dini hari nanti, memberikan nuansa bahwa perbaikan defisit neraca bank sentral merupakan topik utama rapat tersebut, dan terlihat bahwa suku bunga the Fed tidak akan berubah pada periode FOMC Meeting sekarang.
Ini bisa menjadi dorongan emas dalam kondisi buyback.
Sumber berita: Reuters, Marketwatch, Investing
Sumber gambar: Reuters