JAVAFX – Harga minyak mentah di perdagangan elektronik melonjak setelah ditutup melemah dalam perdagangan reguler di bursa berjangka AS di perdagangan hari Rabu (08/01/2020) pagi setelah Iran menembakkan beberapa rudal di pangkalan udara di Irak yang menampung pasukan AS. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah.
Televisi pemerintah Iran menggambarkan serangan itu sebagai operasi balas dendam atas pembunuhan Komandan Garda Revolusi Jenderal Qassem Soleimani oleh serangan udara A.S. minggu lalu. Para pejabat AS mengkonfirmasi serangan rudal di dua pangkalan di Irak, tetapi tidak ada berita segera mengenai kerusakan atau korban.
Serangan dan kepastian hampir membalas AS telah meningkatkan kemungkinan gangguan pasokan minyak, serta kemungkinan kekerasan menyebar di sekitar wilayah yang sudah kacau. Setelah ditutup lebih rendah untuk pertama kalinya dalam tiga hari dalam sesi perdagangan reguler di hari Selasa, harga minyak naik tajam setelah berita serangan.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman bulan Februari melonjak sebanyak 4% dalam perdagangan elektronik, naik dari penyelesaian $ 62,70 di bursa New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent Maret, sebagai patokan harga minyak global dalam perdagangan elektronik juga melonjak lebih dari 4%. Harga untuk kedua tolok ukur tersebut sedikit dimoderasi seiring perdagangan berjalan, dan bertahan sekitar 2,5% lebih tinggi.
