Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan peristiwa ledakan di Jembatan Krimea tidak diragukan lagi merupakan aksi teroris yang bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur sipil penting Rusia.
“Pasukan khusus Ukraina adalah inisiator, pelaku, sekaligus dalangnya,” kata Putin saat bertemu dengan Ketua Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin, Minggu waktu setempat.
Mengonfirmasi pernyataan Putin itu, Bastrykin mengatakan bahwa sejumlah warga negara Rusia dan warga negara asing juga terlibat dalam insiden tersebut.
“Kami sudah menetapkan rute perjalanan truk yang meledak itu.
Truk itu melewati Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Utara, dan wilayah Krasnodar,” kata Bastrykin.
“Kami juga telah mengidentifikasi para pembawanya.
Dengan bantuan sejumlah agen FSB (Federal Security Service), kami berhasil mengidentifikasi para tersangka di antara orang-orang yang berpotensi mengatur aksi teroris itu dan mereka yang aktif di Federasi Rusia,” imbuhnya.
Pada Sabtu (8/10), ledakan mematikan menghantam Jembatan Krimea, jembatan sepanjang 19 km yang terdiri dari dua rute paralel untuk mobil dan kereta di atas Selat Kerch.
Sebuah truk meledak di jalan jembatan itu dan menyebabkan tujuh tangki bahan bakar pada sebuah kereta yang sedang melintas dalam perjalanan menuju Semenanjung Krimea terbakar.
Dalam insiden yang mengakibatkan runtuhnya sebagian dari dua bentang jembatan jalan itu, tiga orang dilaporkan tewas.
Sementara itu kantor berita Interfax-Ukraina mengutip sumber dari lembaga penegak hukum Ukraina mengatakan bahwa insiden di Jembatan Krimea adalah sebuah operasi khusus yang dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina (Security Service of Ukraine/SSU).
Namun SSU belum memberikan komentar terkait insiden itu.