Puluhan ribu warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv pada Sabtu (21/1) untuk menentang rencana reformasi peradilan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menurut lembaga penyiaran publik Israel, KAN, hampir 40.000 warga Israel bergabung dalam aksi unjuk rasa di jalan raya Kaplan Street di Tel Aviv.
Unjuk rasa lainnya yang diikuti oleh hampir 10.000 demonstran berlangsung di Alun-alun Habima di Tel Aviv, kata KAN.
Jika usulan rencana reformasi Menteri Kehakiman Yariv Levin disahkan, langkah itu akan menjadi perubahan paling radikal dalam sistem pemerintahan di Israel.
Perubahan itu akan secara tegas membatasi kekuasaan mahkamah agung dan memberi kekuasaan kepada pemerintah untuk memilih hakim serta menghentikan penunjukan penasihat hukum untuk kementerian oleh jaksa agung.
Pada Sabtu (14/1) pekan sebelumnya, sekitar 80.000 warga Israel juga turun ke jalan untuk memprotes rencana perombakan sistem peradilan pemerintah di Tel Aviv.
Netanyahu, yang saat ini menjalani sidang atas kasus korupsi, membela reformasi yang kontroversial itu.
Dia mengeklaim telah menerima mandat dari jutaan pemilih untuk menjalankan perubahan tersebut.
Pemerintah baru Israel dilantik pada 29 Desember 2022 usai menang pada pemilu November, yang menghasilkan dukungan mayoritas bagi Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintahan baru.Kunjungan menteri keamanan Israel ke Masjid Al Aqsa picu kecaman