Pulih Terhadap Euro, Sterling Sulit Tembus $1,38 Terhadap Dolar AS

0
110
Sterling Euro USD

Sterling relatif berhasil pulih dari penurunan terhadap euro di sesi Jumat, namun, masih berjuang untuk menembus di atas 1,38 terhadap dolar, karena perhatian pasar terfokus pada kemungkinan kenaikan suku bunga Bank of England minggu depan.

Pound Inggris jatuh terhadap euro pada hari Kamis setelah Bank Sentral Eropa membuat investor harapkan kenaikan suku bunga pada tahun 2022 dan tidak menenangkan ketakutan akan lonjakan inflasi, yang menyebabkan lonjakan imbal hasil obligasi zona euro dan menguatnya euro.

Namun, pound berusaha berbalk arah di awal perdagangan Jumat, menyusul euro yang tergelincir dan diperdagangkan pada level 84,625 pence per euro, turun 0,1% dari level tertinggi sesi sebelumnya di 84,750. Terhadap dolar, sterling bergerak tipis pada level $1,3784, menuju kenaikan mingguan 0,2%.

Pergerakan pound minggu ini telah didorong oleh spekulasi mengenai apakah Bank of England akan menaikkan suku bunga pada pertemuannya pada 4 November mendatang, atau apakah kekhawatiran mengenai kemungkinan hantaman jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi yang berasal dari masalah rantai pasokan dan Brexit akan menyebabkan bank sentral menahan diri.

Pada sesi Jumat pagi, pasar memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sebesar 62% pada pertemuan minggu depan, naik dari peluang 56% pada sesi sebelumnya, menurut data dari CME.

Sementara itu, ekspektasi inflasi publik Inggris tahun depan melonjak ke level tertinggi sejak 2008 bulan ini, berdasarkan survei bulanannya dengan lembaga survei YouGov.