Harga Emas ditutup dengan kerugian kecil pada perdagangan di hari Jumat (17/02/2023), pulih dari posisi terendah karena dolar dimoderasi dari tertinggi sesi. Harga emas untuk pengiriman April ditutup turun $1,60 menjadi menetap di $1.850,20 per ons, setelah menyentuh posisi terendah dalam perdagangan sehari di $1.827,70.
Penurunan harga terjadi karena sentimen data ekonomi AS dalam minggu ini masih menunjukkan inflasi AS yang naik lebih dari perkiraan 6,4% pada Januari, penjualan ritel bulan lalu naik di atas perkiraan, sementara indeks harga produsen juga melampaui ekspektasi. Lewat sejumlah data ekonomi yang kuat tersebut, membuka peluang bagi Federal Reserve untuk bersikap hawkish kembali.
Padahal sebelumnya, dalam pertemuan FOMC The Fed terakhir pada 1 Februari kemarin, sikap bank sentral AS dinilai mulai bersikap dovish. Kini beberapa pejabat bank sentral menyerukan pendekatan yang lebih hawkish untuk menggerakkan suku bunga lebih tinggi dan mempertahankannya lebih lama guna mendorong inflasi kembali ke level target 2%. Tentu saja kebijakan moneter yang demikian ini akan menjadi bullish untuk dolar dan imbal hasil.
Dolar AS yang lebih kuat dan imbal hasil AS yang lebih tinggi mendorong aksi penjualan emas kembali. Indek dolar ICE terakhir terlihat naik 0,12 poin menjadi 103,97 setelah sebelumnya menyentuh 104,67, tertinggi sejak 5 Januari. Sementara imbal hasil obligasi juga turun dari tertinggi hari, dengan catatan 10 tahun AS terakhir terlihat membayar 3,838%, turun 2,4 basis poin, setelah menyentuh 3,922%.