JAVAFX – Berita forex di hari Rabu(21/6/2017), poundsterling masih terpantau alami pelemahan terhadap dolar AS ketika proses negosiasi Brexit terus berjalan. Ketidakpastian dari perundingan kesepakatan antara Inggris dan blok Eropa ini juga memberi dampak sentimen pasar Eropa menjadi enggan bertaruh besar terhadap poundsterling maupun euro.
Momen tersebut ternyata telah dimanfaatkan oleh dolar AS untuk bisa mengungguli euro maupun poundsterling, terlebih lagi permintaan greenback melonjak naik pasca the Fed memutuskan untuk menaikan tingkat suku bunga sebesar 0.25% yang saat ini menjadi 1.25%.
Pada pembukaan perdagangan pasar Eropa, GBPUSD terpantau melemah 0.16% dengan diperdagangkan pada level 1.2610. Sejak ditutup turun ke level 1.2632, pergerakan pasangan tersebut telah bergerak menyentuh level terendah di 1.2607 dan level tertinggi di 1.2635.
Perundingan Brexit yang sedang berlangsung pada minggu ini, secara perlahan telah mencoba membatasi keuntungan dari upaya rebound poundsterling sejak awal tahun 2017. Sedangkan komentar bernada dovish dari Gubernur Bank Sentral Mark Carney pada Selasa kemarin telah berdampak buruk pada poundsterling.
Mark Carney menilai bahwa kenaikan suku bunga dalam waktu dekat bukanlah pilihan yang tepat. Pasalnya, kondisi pertumbuhan upah tenaga kerja Inggris yang masih rendah masih menjadi peringatan yang perlu diperhitungkan. Di sisi lain, perundingan Brexit yang sedang berlangsung juga memiliki potensi memperbesar tekanan pertumbuhan upah di wilayah Inggris. Selain itu, pemulihan ekonomi Inggris di sektor tingkat belanja konsumen, investasi bisnis, dan pertumbuhan inflasi merupakan pekerjaan rumah tambahan yang harus diselesaikan oleh bank sentral.
Sementara dalam menyambut perdagangan hari ini, sebuah laporan arus keuangan sektor publik Inggris dijadwalkan hadir pada pukul 15.30 WIB. Laporan ini diperkirakan mampu memberikan gejolak pergerakan terhadap pasangan GBPUSD.
Selain dari pasar Eropa atensi pasar juga tengah tertuju kepada laporan kondisi pasar perumahan AS yang dijadwalkan rilis pada pukul 21.00 WIB. Survei ekonom memperkirakan bahwa angka penjualan rumah bekas AS akan melambat menjadi sebanyak 5.54 juta unit pada periode Mei 2017. Sedangkan di bulan sebelumnya, penjualan rumah bekas AS telah tercatat sebanyak 5.57 juta unit rumah.
Sumber berita: ForexFactory, Investing
Sumber gambar: 123rf