JAVAFX – Mesir baru-baru ini mengumumkan produksi minyak mentahnya telah melebihi 650.000 barel per hari (bph) untuk pertama kalinya sejak akhir 1950-an, Al-Monitor melaporkan, mengutip Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral Mesir Tarek el-Molla.
Perusahaan Minyak Umum Mesir akan bertujuan untuk meningkatkan pengembangan sumur minyak dan infrastruktur baru, kata Tarek el-Molla pada rapat umum perusahaan yang dia pimpin awal bulan ini.
Sebagian besar produksi minyak mentah Mesir berasal dari wilayah Gurun Barat, 56 persen, diikuti oleh Teluk Suez dengan 23 persen, Gurun Timur menyumbang 12 persen dari produksi minyak Mesir saat ini, dan Semenanjung Sinai mewakili 9 persen dari produksi.
Mesir saat ini memproduksi sekitar 1,1 miliar kaki kubik gas per hari dan hampir 700.000 bpd minyak mentah, setelah mengembangkan ladang produksi di Teluk Suez, Atef Hassan, kepala salah satu perusahaan lokal, Petrobel, mengatakan kepada Al-Monitor.
Jumlah produksi minyak mentah Mesir sederhana, tetapi perairannya di Mediterania menyimpan penemuan gas alam terbesar di Laut Mediterania, ladang Zohr raksasa yang mulai berproduksi dua tahun lalu.
Setelah dimulainya lapangan Zohr pada awal 2018, Mesir menjadi pemain penting di Mediterania. Zohr telah memainkan peran penting dalam membantu Mesir menghindari kebutuhan untuk mengimpor gas alam cair (LNG).
Dalam beberapa tahun terakhir, Mesir telah menjadi pusat ‘aliran gas alam’ di Mediterania Timur setelah Eni dari Italia menemukan ladang Zohr pada tahun 2015, dengan mengatakan itu adalah penemuan gas terbesar yang pernah ada di Mediterania.
Awal bulan ini, Eni dan BP mengumumkan penemuan gas baru di Mediterania, di perairan Delta Nil.
Dalam salah satu kesepakatan terbaru mengenai Mediterania Timur, supermajor AS Chevron akan mengambil aset gas alam Noble Energy di lepas pantai Israel dan Siprus setelah menandatangani perjanjian definitif untuk membeli Noble Energy yang berbasis di Houston dalam transaksi semua saham senilai US $ 5. milyar.
