Pemerintah RI pada masa presidensi Indonesia di Dewan Keamanan (DK) PBB pada Agustus membahas berbagai agenda penting seperti kondisi di Yaman, Suriah, Mali dan Somalia.
Diskusi itu dilakukan dalam format pertemuan virtual maupun langsung di Markas Besar PBB di New York, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis PTRI New York yang diterima di Jakarta, Minggu.
Selain itu, telah dilaksanakan pula pertemuan virtual anggota DK PBB dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk membahas mengenai situasi di Mali, Afghanistan dan Lebanon.
Dalam pertemuan virtual mengenai Yaman pada 18 Agustus 2020, DK PBB menyepakati elemen untuk pers yang memuat dukungan kepada Utusan Khusus Martin Griffiths dan meminta semua pihak dapat menyetujui usulan PBB untuk mencapai perdamaian berkelanjutan di Yaman.