Membuka persinggahannya yang amat sensitif di Amerika Serikat, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyatakan bahwa menjaga agar pulaunya yang berpemerintahan sendiri itu tetap kuat akan meningkatkan keamanan dunia, meski terdapat ketegangan dengan China.
Dalam pidato di hadapan warga Taiwan di New York hari Rabu (29/3), Tsai berterima kasih kepada AS atas bantuan keamanan yang diberikan.
Ia lantas menyerukan persatuan warga Taiwan.
“Semakin aman Taiwan, semakin aman dunia,” katanya.
Ia berjanji, Taiwan akan bekerja sama dengan mitra-mitra demokrasinya untuk tetap berada pada jalur demokrasi.
Tsai menghadiri sejumlah acara tertutup di New York hari Kamis, dalam apa yang disebut pemerintah Taiwan sebagai “persinggahan,” sebelum melanjutkan perjalanannya menuju Amerika Tengah.
Pejabat-pejabat Taiwan dengan hati-hati menyesuaikan persinggahannya di AS dan tidak jadi melakukan pertemuan resmi dengan para pejabat tinggi AS di Washington demi membatasi skala tanggapan China.
Kebijakan lama AS akan “Satu China” mengakui klaim Beijing yang menyebut Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Meski demikian, AS tidak mendukung kalim tersebut dan tetap menjadi penyedia bantuan perlengkapan militer dan pertahanan terpenting bagi Taiwan.
China sendiri sedang fokus pada rencana pertemuan Tsai dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy pekan depan.
Pertemuan itu akan menjadi sesi tatap muka tingkat tertinggi sang pemimpin Taiwan dalam perjalanannya itu.
Pejabat Taiwan tidak megungkap jadwal Tsai di AS ke publik karena sensitivitas perjalanan itu.
Pada hari Kamis, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, kembali menyatakan keberatan besar China terhadap interaksi Tsai dan pemimpin AS dalam bentuk apa pun.
“China dengan tegas menentang interaksi resmi antara AS dan Taiwan dalam bentuk apa pun,” kata Mao kepada wartawan di Beijing.
“China akan terus memantau situasi dengan cermat dan dengan tegas menjaga kedaulatan dan integritas wilayah kami.” Tsai mengatakan kepada wartawan sebelum penerbangannya ke AS bahwa “tekanan eksternal tidak akan menghalangi resolusi kami untuk terlibat dengan dunia.”