JAVAFX – Presiden Kim bikin harga emas merana pada perdagangan sore hari ini dimana potensi perang dagang antara AS dengan China sudah mulai mereda disertai pula penyerahan senjata nuklir Korea Utara telah membuat harga emas melemah kembali.
Hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $2,60 atau 0,19% di level $1345,30 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Mei di Comex untuk sementara melemah $0,09 atau 0,55% di level $16,45 per troy ounce.
Sebelumnya kondisi emas juga tidak terlalu tertekan setelah Presiden Trump mengganti penasehat keamanan nasional Gedung Putih kepada seorang tokoh garis keras John Bolton yang sering kali menyarankan untuk menyelesaikan masalah Korea Utara dan Iran dengan menggunakan kekuatan militer. AS sendiri akan mengusir 60 diplomat Rusia sebagai bentuk solidaritasnya kepada Inggris.
Inggris melalui Perdana Menteri Theresa May menyerukan kepada sekutunya di Barat agar terus menekan Rusia untuk tidak melakukan tindakan ancaman internasionalnya. Seperti diketahui bahwa sekitar 22 negara sekutu AS telah melakukan pengusiran kepada diplomat-diplomat Rusia. Situasi ini dapat memunculkan peluang safe haven emas.
Pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dengan Presiden Korea Utara Kim Jong-un membawa sebuah harapan perdamaian baru di kawasan Semenanjung Korea setelah Presiden Kim setuju untuk menyerahkan senjata nuklirnya dan berunding dengan AS.
Kunjungan Presiden Kim ke Beijing dapat membuat dolar AS berhasil menekan emas di sore ini. Pertemuan Presiden Kim dengan Presiden Trump dijadwalkan pada Mei nanti. Sebelumnya di bulan depan, duo Korea akan bertemu terlebih dahulu untuk membicarakan masalah perdamaian di kawasan tersebut.
Sebelumnya nilai emas mengalami penguatannya dan berhassil bertengger di level tertinggi 5 pekannya, kala Presiden Trump menandatangani paket deregulasi fiskal yang baru, berupa pembatasan impor dari China yang bisa mencapai nilainya $50 milyar di mana Trump mengedepankan tentang perlindungan hak intelektual yang telah banyak dicuri oleh pihak China. Pihak China pun langsung bereaksi untuk memberikan tindakan balasan terhadap kebijakan proteksi dari AS tersebut dengan cara ingin memberikan tarif tambahan terhadap kurang lebih 128 produk dari AS dengan nilai sekitar $3 milyar.
Namun ternyata, secara diam-diam pihak AS dan China sedang berunding untuk memberi akses yang lebih banyak bagi produk-produk AS seperti kemudahan tarif bagi masuknya produk mobil AS dan pembelian produk semikonduktor oleh China serta akses fasilitas perbankan AS yang lebih luas ke China. Rupanya tekanan Trump kemarin itu merupakan taktik untuk membawa China ke meja perundingan yang lebih menguntungkan bagi AS.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Reuters