Presiden China Xi Jinping melakukan pembicaraan via telepon dengan Perdana Menteri Jepang yang baru, Fumio Kishida, pada Jumat.
Dalam percakapan tersebut, Xi mengutip pepatah kuno China bahwa bertetangga yang baik merupakan harta tak ternilai bagi suatu negara.
China dan Jepang adalah tetangga dekat, kata Xi seperti dikutip media resmi China.
Menurut Xi, membangun persahabatan dan kerja sama antara China dan Jepang harus didasarkan pada kepentingan utama kedua negara dan rakyatnya, serta menjaga situasi yang kondusif di Asia demi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran global.
Saat ini kemitraan China dan Jepang sedang menghadapi peluang dan tantangan.
China menganggap penting pemerintahan Jepang yang baru dan berharap komunikasi kedua negara tetap terjalin dengan lancar.
Xi menegaskan bahwa negaranya selalu siap bekerja sama dengan Jepang atas pertimbangan sejarah sebagai cermin di masa mendatang.
Tahun 2022 akan menandai 50 tahun normalisasi hubungan diplomatik China-Jepang.
Oleh sebab itu, Xi berharap kedua negara meninjau kembali aspirasi awal untuk membuka membuka lembaran baru hubungan bilateral.
Kishida secara resmi mulai menjabat PM Jepang pada Senin (4/10).
Dia menggantikan Yoshihide Suga yang mengundurkan diri.
Baru-baru ini militer China dan Jepang terlibat dalam aksi saling provokasi di wilayah perairan yang berbatasan.