Presiden Brazil Jair Bolsonaro pada Kamis (16/12) meminta daftar nama pejabat kesehatan yang telah menyetujui vaksin COVID-19 untuk anak di Brazil.
Presiden berencana membeberkan identitas pejabat tersebut di hadapan publik meski sebelumnya mereka pernah diancam dibunuh.
Pada akhir Oktober otoritas kesehatan Brazil Anvisa merilis sebuah pernyataan yang menyebutkan bahwa lima dari direktur mereka mendapat ancaman pembunuhan yang kemungkinan ada kaitannya dengan persetujuan vaksin COVID-19 untuk anak berusia 5-11 tahun di Brazil.
Anvisa memberikan persetujuan serupa untuk vaksin Pfizer pada Kamis.
Pihaknya mengaku telah melaporkan email bernada ancaman kepada polisi dan kejaksaan.
Lewat siaran langsung mingguan di berbagai media sosial, Bolsonaro mengatakan bahwa dirinya tidak mencampuri urusan internal Anvisa, namun telah meminta nama-nama pejabat tersebut sehingga masyarakat “dapat menilainya sendiri”.
Presiden secara konsisten meragukan efikasi dan keamanan vaksin COVID-19 dan mengecam keras segala bentuk jarak sosial.
Penanganan presiden atas pandemi COVID-19, yang telah merenggut 618.000 nyawa di Brazil, banyak dianggap sebagai penyebab popularitasnya merosot tahun ini.
Jajak pendapat terbaru menempatkan popularitas Bolsonaro di bawah angka 20 persen.
Anvisa tidak langsung menanggapi permintaan untuk dimintai komentar pada Kamis.