Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Kamis (17/6), menandatangani undang-undang yang memberlakukan satu hari libur federal baru untuk memperingati berakhirnya perbudakan di Amerika Serikat.
Juneteenth National Independence Day akan diperingati setiap tanggal 19 Juni.
“Dengan menjadikan Juneteenth sebagai hari libur federal, semua warga Amerika bisa merasakan kekuatan hari ini dan belajar dari sejarah kita, dan merayakan kemajuan, serta memahami perjalanan yang telah kita tempuh, dan juga perjalanan yang masih harus kita lewati,” kata Biden.
Hari libur ini menandai suatu hari pada tahun 1865 ketika tentara Union atau Serikat memberitahu sekelompok budak kulit hitam di Galveston Texas, bahwa mereka sudah bebas.
Peristiwa itu terjadi 2,5 tahun setelah Presiden Abraham Lincoln menandatangani Proklamasi Emansipasi.
Dalam sambutannya pada Kamis (17/6), Biden memberi penghormatan kepada Opal Lee yang berusia 94 tahun, seorang aktivis yang acapkali dijuluki “Nenek Juneteenth,” yang menerima tepuk tangan meriah dari hadirin.
Selama lebih dari 40 tahun Lee telah berjuang agar Juneteenth diakui, dan terakhir pada 2016 ketika dia meluncurkan “Opals Walk 2 DC” dengan harapan meraih dukungan kongres untuk memberlakukan tanggal itu sebagai hari libur federal.
Banyak negara bagian di AS sudah menetapkan Juneteenth sebagai hari libur.
Pemberlakuan terbaru ini menjadikan total ada 11 hari libur federal, dan ini yang pertama ditambahkan sejak Hari Martin Luther King diberlakukan sebagai liburan pada 1983.
Produk legislatif liburan Juneteenth ini sampai ke meja Presiden Biden setelah diloloskan secara penuh di Senat pada Selasa (15/6), dan lolos di DPR dengan selisih suara 415 lawan 14 suara pada Rabu (16/6).