Presiden Joe Biden, pada Selasa (4/10) mengatakan, Amerika Serikat berencana “memberlakukan lebih banyak sanksi” kepada Iran pada minggu ini karena pemerintahan negara tersebut telah menyerang para warga yang berdemonstrasi menentang pemerintah Iran atas tewasnya seorang perempuan dalam tahanan polisi moral negara itu.
Biden dalam cuitannya di Twitter tidak menguraikan langkah apa yang akan diambil oleh AS terhadap pemerintah di Teheran.
Dia mengatakan, “AS bersama dengan perempuan dan warga Iran yang menginspirasi dunia dengan keberanian mereka.
Kami akan terus mendukung hak-hak warga Iran untuk memprotes secara bebas.” Komentar Biden tersebut menandakan hari kedua berturut-turut di mana pihak Gedung Putih menyerang pemerintah Iran atas perlakuannya terhadap para demonstran terkait kematian Mahsa Amini, yang berusia 22 tahun.
Pada Senin (3/10), juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada reporter, “Kami khawatir dan terkejut dengan laporan yang menyebutkan bahwa para petugas keamanan (di Iran) menanggapi protes damai yang dilakukan para mahasiswa dengan tindak kekerasan dan penangkapan masal.” Serangkaian aksi protes di Iran, yang kini sudah memasuki minggu ketiga, telah ditanggapi dengan tindakan keras oleh polisi dan pasukan keamanan.
Sebuah data yang dihimpun oleh Associated Press yang diambil berdasarkan pernyataan pemerintah menunjukkan setidaknya 14 orang telah tewas dan 1.500 lainnya ditahan dalam sejumlah aksi protes yang berlangsung.
Sementara itu, kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan setidaknya 130 orang tewas dan ribuan lainnya ditahan dalam protes-protes tersebut.