Iran baru saja memilih Ebrahim Raisi, presiden garis keras yang setia kepada pemimpin tertinggi negara itu dan mengaku enggan bertemu Presiden AS Joe Biden.
Raisi dapat menjadi kunci untuk menghidupkan kembali negosiasi dalam perjanjian nuklir Iran 2015.
Akan tetapi, pemerintahan Biden yakin pemimpin tertinggi Iranlah yang berhak mengambil kep