Presiden AS Biden akan Setujui Proyek Minyak Besar di Alaska

0
107
President Joe Biden speaks during the 59th Presidential Inauguration at the U.S. Capitol in Washington, Wednesday, Jan. 20, 2021.(AP Photo/Patrick Semansky, Pool)

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden dijadwalkan untuk menyetujui proyek pengeboran minyak besar dan kontroversial di Alaska pada hari Senin (13/3), kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Keputusan untuk melanjutkan proyek dengan mengesahkan tiga lokasi pengeboran di bagian barat laut Alaska itu akan diambil sehari setelah Biden mengumumkan pembatasan besar-besaran terhadap kontrak eksplorasi minyak dan gas untuk melindungi hingga 6,5 juta hektare air dan tanah di wilayah tersebut.

Proyek Willow, dipimpin oleh perusahaan energi raksasa ConocoPhillips, akan berlokasi di dalam Cadangan Minyak Nasional (National Petroleum Reserve) Alaska, suatu daerah seluas 9,3 juta hektare di wilayah North Slope Alaska, daerah terbesar lahan publik yang belum tersentuh di AS.

Sebelumnya hari Minggu, Departemen Dalam Negeri AS meluncurkan sejumlah tindakan untuk membuat hampir 1,2 juta hektare kawasan Laut Beaufort di Samudra Arktik “terlarang tanpa batas waktu” untuk kontrak eksplorasi minyak dan gas, memperkuat larangan era-Obama dan praktis menutup perairan Arktik AS untuk eksplorasi minyak.

Selain larangan pengeboran, pemerintah akan mengajukan perlindungan baru bagi lebih dari 5,2 juta hektare “Daerah-Daerah Khusus” yang secara ekologi sensitif di dalam kawasan cadangan minyak Alaska, kata pemerintah dalam pernyataan hari Minggu.

Daerah itu mencakup Danau Teshekpuk, Dataran Tinggi Utukok, Sungai Colville, Laguna Kasegaluk dan Daerah Khusus Teluk Peard.

Perkembangan itu diungkapkan sementara Biden berusaha menyeimbangkan targetnya mendekarbonisasi ekonomi AS dengan seruan untuk meningkatkan pasokan bahan bakar domestik agar harga tetap rendah.

Willow mendapat dukungan dari industri minyak dan gas serta para pejabat negara bagian yang menginginkan penciptaan lapangan kerja, tetapi ditentang keras oleh berbagai organisasi lingkungan yang ingin segera meninggalkan bahan bakar fosil untuk memerangi perubahan iklim.

Sebuah organisasi lingkungan hidup mengatakan perlindungan baru yang diumumkan hari Minggu tidak cukup jauh jangkauannya, dan pemerintah harus menghentikan pembangunan minyak dan gas untuk membantu memerangi perubahan iklim.

“Melindungi satu wilayah Arktik sehingga Anda dapat merusak wilayah lainnya tidak masuk akal, dan ini tidak akan membantu orang-orang serta margasatwa yang akan dirugikan oleh proyek Willow,” kata Kristen Monsell, pengacara senior di Center for Biological Diversity.