JAVAFX – Seorang pejabat tinggi Prancis, Wakil Menteri Keuangan Agnes Pannier-Runacher menolak jika Amerika Serikat diberikan keistimewaan untuk akses vaksin virus Covid-19 dan menyebut upaya tersebut tidak dapat diterima karena seluruh negara di dunia telah menerima dampak yang sama dari penyebaran virus itu.
Komentar Pannier-Runacher datang sehari setelah pemimpin perusahaan farmasi Prancis, Sanofi, menyarankan perusahaan dapat memprioritaskan pemberian vaksin covid-19 yang berhasil dikembangkan ke AS sebelum diberikan ke negara lain.
Pemerintah AS memperluas kemitraan dengan Sanofi awal tahun ini. Lalu, Hudson yang menjabat CEO Sanofi sejak tahun lalu mengatakan Washington berharap memiliki akses pertama ke vaksin yang berhasil diciptakan.
Menteri Prancis menghubungi Sanofi setelah pernyataan Hudson mengundang banyak kritik dari orang-orang yang terkait dengan sistem perawatan kesehatan negara itu.
Pannier-Runacher dalam sebuah wawancara dengan Sud Radio menjelaskan bahwa “Bagi kami, itu tidak dapat diterima karena ada akses istimewa ke negara ini dan itu hanya dengan alasan keuangan”.
Perusahaan Inggris GlaxoSmithKline telah bermitra dengan Sanofi untuk pengembangan vaksin potensial untuk covid-19. Diketahui virus ini telah merenggut hampir 300.000 jiwa dan menginfeksi lebih dari 4,36 juta 188 negara di dunia.
Tetapi uji klinis belum dimulai dan obat yang dihasilkan diprediksi tidak mungkin muncul ke publik sebelum akhir 2021.
Kemitraan antara kedua perusahaan sebagian didanai oleh Biomedical Advanced Research and Development Authority, sebuah divisi dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.