JAVAFX – Berita forex di hari Jumat(24/11/2017), pound sterling tertekan jelang kunjungan PM May ke Belgia pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana pasar juga sedang menantikan progres upaya PM May yang ingin merayu kepada Uni Eropa agar perundingan Brexit ada jalan keluarnya.
Secara umum dolar AS kali ini bergerak sedikit menekan kepada mata uang dunia, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3286 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3301. USDJPY untuk sementara berada di level 112,46 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 111,24. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7524 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7624.
Faktor situasi ekonomi di Inggris memang tidak sebagus di Eropa, namun kondisi setelah naiknya suku bunga Inggris di bulan lalu membuat mata uang Inggris telah bergerak positif pada perdagangan mingguannya dan sepertinya kali ini ketika Perdana Menteri Inggris Theresa May akan berkunjung ke Brussel untuk menghadiri pertemuan dengan parlemen Eropa.
Kunjungan kali ini PM May akan memberikan penjelasan mengenai jumlah kompensasi yang akan dibayarkan kepada Uni Eropa sebagai syarat utama keluarnya Inggris sebagai anggota Uni Eropa atau Brexit. Pasar memperkirakan bahwa PM May akan memberikan kompensasi sekitar £20 milyar, padahal yang diminta Eropa sekitar £60 milyar, dan pasar berharap bahwa Eropa akan menerima kompensasi tersebut agar pound membaik.
Hal lain sebetulnya proyeksi pertumbuhan dan hutang Inggris sangat mengecewakan beberapa investor Inggris karena tidak sesuai dengan keinginan mereka untuk Inggris tidak masuk dalam jurang perlambanan ekonomi. Padahal beberapa data ekonomi pertumbuhan Inggris sendiri beberapa hari lalu menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Inggris baik-baik saja ditengah ketidakpastian Brexit.
Hal lain adalah pasca bank sentral Inggris menaikkan suku bunganya bulan lalu, pasar menganggap bahwa kenaikan selanjutnya masih belum terlihat kembali untuk masa depannya karena memang terkesan aneh ketika pengetatan ekonomi alias kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral Inggris tersebut, tetapi paket bantuan ekonominya tidak mengalami pengurangan sehingga pasar menganggap bahwa kenaikan suku bunga kemarin hanyalah sebuah simbolik semata.
Sisi Brexit sendiri nampaknya sudah tidak terlalu berpengaruh terhadap ekonomi Inggris, sehingga kami memprediksi bahwa awal tahun atau akhir kuartal pertama, Bank of England bisa menarik semua paket stimuluanya senilai £375 milyar dan di akhir semester pertama sudah mulai menggerakkan suku bunganya untuk menjauhi level rendahnya.
Nampaknya juga Inggris tidak mau ketinggalan momen tumbuhnya ekonomi dunia khususnya jangan sampai ketinggalan dari Uni Eropa, sehingga upaya PM May dalam penyelesaian perundingan Brexit nampaknya sudah mulai fokus terhadap kompensasi pembayaran keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa tersebut nanti sore.
Pasar berharap bahwa perundingan Brexit segera menemukan titik temunya, dan pasar percaya bila perundingan Brexit sudah terang di fase pertama maka Inggris tidak akan terancam mengalami Hard Brexit dan ekonomi Inggris tetap melejit. Hari ini pasar akan melihat kondisi pasar kredit di Inggris, bila data membaik, maka pound masih akan menguat lagi.
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: BBC