Pound Sterling Tertahan Penguatannya

0
136

JAVAFX – Pound sterling tertahan penguatannya pada perdagangan sesi akhir Asia siang ini dimana arah pergerakan ini memang masih berbentuk lanjutan dari pergerakan investor yang meningkat setelah sadar bahwa mata uang Inggris ini harus menguat di saat sentimen perang dagang AS-China yang mulai luntur.

Secara umum dolar AS masih bergerak mengalami tekanan dari mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.4230 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.4226. USDJPY untuk sementara berada di level 105,60 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 105,40. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7731 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7745.

Sebelumnya nilai dolar AS mengalami pelamahannya sejak pekan lalu, di mana situasi ini dipengaruhi oleh sentimen investor yang merasa bahwa Presiden Trump yang telah menandatangani paket kebijakan deregulasi yang baru berupa pemberlakuan tarif impor terhadap beberapa produk dari China yang mempunyai nilai hampir $60 milyar dapat menimbulkan perang dagang. Dan setelah itu, China pun juga bereaksi yang sama yaitu akan melakukan pengenaan tarif impor yang baru bagi sekitar 128 produk asal AS yang akan di jual ke China dengan nilai yang bisa mencapai sekitar $3 milyar.

Situasi ini tentu membuat perang dagang internasional yang makin marak terjadi sehingga investor sedikit menjauhi greenback untuk sementara waktu. Dan ternyata hal ini merupakan taktik dagang dari Trump yang ingin menekan China untuk melakukan negosiasi ulang terhadap perjanjian perdagangannya. Namun ternyata, secara diam-diam pihak AS dan China sedang berunding untuk memberi akses yang lebih banyak bagi produk-produk AS seperti pengurangan tarif bea masuknya produk mobil AS dan memperbesar pembelian produk semikonduktor oleh China serta akses kepemilikan jasa perbankan China oleh AS. Rupanya tekanan Trump kemarin itu merupakan taktik untuk membawa China ke meja perundingan yang lebih menguntungkan bagi AS.

Dan Perdana Menteri China, Li Keqiang pun segera memerintahkan bahwa kedua belah pihak untuk duduk bersama melakukan negosiasi ulang terhadap beberapa kebijakan bisnis kedua belah pihak. Situasi ini membuat sentimen perang dagang sedikit tereliminasi sehingga pasar ekuitas Asia siang tadi membaik dan pound sedikit tertahan penguatannya.

Mark Carney sendiri sebagai gubernur bank sentral Inggris menginginkan penurunan inflasi yang sangat jauh diatas target bank sentral, sehingga BoE membutuhkan penguatan mata uangnya untuk mencegah kenaikan inflasi lagi. Sepertinya ini akan terjadi nanti sore bahwa nada hawkish BoE akan membantu pound. Dan diperkirakan pada tahun ini, suku bunga BoE bisa naik 2 kali.

Penulis: Adhi Sunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx.co.id, Dailyfx
Sumber gambar: Daily Express