Pound Sterling Sedikit Tertahan Greenback

0
101

JAVAFX – Berita forex di hari Jumat(9/3/2018), pound sterling sedikit tertahan greenback pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini sebagai bentuk antisipasi dari investor yang meningkat setelah sadar bahwa usulan tarif baru Trump hanyalah taktik semata untuk mensukseskan perjanjian NAFTA dan jelang data NFP.

Secara umum dolar AS masih bergerak memberikan tekanan kepada mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.380u dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3812. USDJPY untuk sementara berada di level 106,72 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 106,17. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7796 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7785.

Secara garis besar memang dolar AS mulai lagi sedikit memberikan tekanannya kepada mata uang utama dunia termasuk yen, dengan pertimbangan sebagai bentuk aksi kelegaan investor terhadap disahkannya kebijakan fiskal Trump yang agak melunak dengan membebaskan Kanada dan Meksiko untuk tidak mengalami penambahan besaran tarif impor baja dan alumunium ke AS.

Kebijakan fiskal Trump untuk menaikkan tarif bea masuk baja dan alumunium ke AS terus bergaung di pasar, di mana pasar sudah mulai paham bahwa keinginan Presiden Trump agar tidak mengesahkan peraturan yang menurut mereka sangatlah tidak tepat ketika kondisi ekonomi AS yang sedang baik-baik saja.

Rupanya investor sadar bahwa usulan tarif baru Trump hanyalah sebuah taktik atau strategi sejenak untuk menekan Kanada dan Meksiko untuk setuju menandatangani usulan baru dari perjanjian NAFTA yang berlarut-larut tidak selesai. Kanada dan Meksiko adalah pemasok utama baja untuk AS dan sudah dibebaskan. Namun negara Asia dan Eropa sedikit meradang dan akan mengancam untuk membalasnya.

Beruntung upaya Korea Selatan yang telah berunding dengan Korea Utara membuat pasar sedikit mengincar pola risk appetite di mana Presiden Trump sudah sepakat untuk bertemu dan berunding dengan Presiden Kim Jong-un di bulan Mei untuk membahas program denuklirisasi dan membatalkan embargo ekonomi ke Pyongyang.

Faktor bertahannya pound dari tekanan greenback juga muncul setelah pernyataan dan keinginan PM May nampaknya tidak disetujui oleh anggota parlemen Uni Eropa. Sepertinya kesepakatan masa transisi Brexit masih jauh dari kata sepakat di kemudian hari sehingga belum ada kejelasan tentang masa depan ekonomi Inggris yang selalu dikeluhkan para pebisnis akibat dari belum bisanya mereka strategi jangka panjangnya.

Masalah Brexit tentu menjadi titik poin utama dari pergerakan pound karena segala bentuk data ekonomi Inggris sangat tidak berpengaruh besar terhadap masa depan ekonomi Inggris.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx.co.id, Dailyfx
Sumber gambar: Daily Express