JAVAFX – Berita forex di hari Selasa(6/3/2018), pound sterling sedikit hadapi tekanan greenback pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pelemahan ini sebagai bentuk antisipasi dari investor yang meningkat setelah sadar bahwa usulan tarif baru Trump hanyalah taktik semata untuk mensukseskan perjanjian NAFTA.
Secara umum dolar AS masih bergerak memberikan tekanan kepada mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3838 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3848. USDJPY untuk sementara berada di level 106,28 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 106,16. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7772 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7763.
Secara garis besar memang dolar AS mulai lagi memberikan tekanannya kepada mata uang utama dunia dengan pertimbangan sebagai bentuk aksi antisipasi termasuk adanya faktor pasar obligasi di AS dan pasar saham dunia yang kembali memasuki saat-saat penguatannya lagi di mana tingkat imbal hasilnya makin mendekat ke level tertingginya dengan harapan pengaruh usulan kebijakan fiskal Trump sudah mulai diterima pasar.
Sebelumnya, pasar akan diingatkan kembali pernyataan dari ketua the Fed Jerome Powell dalam menghadapi masa depan ekonomi AS yang menurutnya tidak akan masuk dalam pusaran krisis keuangan baru. Ketua the Fed yang baru menyatakan bahwa sisi pertumbuhan ekonomi termasuk lapangan kerja makin membaik, demikian pula inflasi sudah mulai menampakkan jalur kenaikannya, sehingga dirinya merasa yakin bahwa kenaikan suku bunga sebaiknya tetap bertahap.
Usulan kebijakan fiskal Trump untuk menaikkan tarif bea masuk baja dan alumunium ke AS sudah perlahan-lahan menghilang di mana pasar sudah mulai paham bahwa banyak pihak di AS untuk menekan Presiden Trump tidak mengesahkan peraturan yang menurut mereka sangatlah konyol ketika kondisi ekonomi AS yang sedang baik-baik saja.
Rupanya investor sadar bahwa usulan tarif baru Trump hanyalah sebuah taktik atau strategi sejenak untuk menekan Kanada dan Meksiko untuk menekan mereka agar menandatangani usulan baru dari perjanjian NAFTA yang berlarut-larut tidak selesai. Kanada dan Meksiko adalah pemasok utama baja untuk AS.
Faktor bertahannya pound dari tekanan greenback juga muncul setelah pidato atau usulan dari PM May nampaknya tidak terlalu dipermasalahkan oleh anggota parlemen Uni Eropa sendiri. Sepertinya kesepakatan masa transisi Brexit tinggal menuju perundingan yang lebih intens di kemudian hari sehingga ada kejelasan tentang masa depan ekonomi Inggris yang selalu dikeluhkan para pebisnis akibat dari belum bisanya mereka mengatur strategi jangka panjangnya.
Masalah Brexit tentu menjadi titik poin utama dari pergerakan pound karena segala bentuk data ekonomi Inggris sangat tidak berpengaruh besar terhadap masa depan ekonomi Inggris.
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx.co.id, Dailyfx
Sumber gambar: BBC