JAVAFX – Berita forex di hari Senin(12/2/2018), pound sterling masih menguat atau masuk dalam tahap konsolidasi pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah penguatan ini bentuk dari wacana bahwa pasar ekuitas global sudah kembali normal dengan penguatannya sehingga aksi safe haven dolar sendiri sudah segera berakhir.
Secara umum dolar AS masih bergerak mengalami tekanan dari mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3858 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3822. USDJPY untuk sementara berada di level 108,67 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 108,79. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7830 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7814.
Secara garis besar memang dolar AS masih bertahan untuk menghadapi tekanan dari mata uang utama dunia dengan pertimbangan faktor pasar ekuitas dan pasar obligasi di AS yang akhir pekan lalu yang sudah tidak bergejolak kembali sehingga membuat pasar ekuitas global beraktivitas tidak bergejolak pula dan imbal hasil jangka panjang Treasury AS mengalami tekanan di awal pekan sehingga investor sedikit mengurangi koleksi obligasi pemerintah AS sebagai bentuk peralihan sejenak ke pasar selain AS.
Bursa saham global sejak Jumat 2 pekan lalu turun terus namun bursa Wall Street akhir pekan lalu sudah membaik dan bisa naik lebih dari 1% dan diikuti oleh pasar ekuitas Asia hari ini yang menunjukkan sisi beli kembali. Hal lain menghindarkan diri dari dolar AS adalah menantikan pengumuman dari Trump mengenai rencana belanja infrastrukturnya sehingga investor masih harap-harap cemas.
Memang akhir pekan lalu ada tonggak baru bagi politik AS setelah anggaran belanja Trump dan pemerintah AS telah disetujui parlemennya, sehingga ancaman penutupan pemerintah AS sudah tidak ada lagi untuk masa dua tahun ke depan, sehingga investor sedang mencari celah kembali di sektor ekonomi.
Kondisi ekonomi Inggris sendiri memang sedang disangsikan banyak pihak, dengan beberapa data ekonomi Inggris yang akhir-akhir ini menyulitkan BoE yang ingin segera menormalisasi kebijakan moneternya, sehingga pengaruh terhadap mata uang pound juga tidak terlalu bagus kinerjanya.
Namun pernyataan Gubernur BoE Mark Carney di pekan lalu sesaat setelah rapat penentuan suku bunga Inggris, membuat semua terpengarah dengan keinginan Carney akan percepatan kenaikan suku bunganya.
Banyak pihak memperkirakan bahwa Mei ini suku bunga Inggris sudah bisa naik kembali, sehingga sepanjang pekan lalu, kondisi perdagangan pound memang sedang konsolidasi, naik karena suku bunga Inggris akan berubah, turun ketika masalah Brexit kembali menyeruak.
Masalah Brexit sendiri Gubernur Mark Carney tidak berani memprediksi terhadap pengaruh ekonomi Inggris di masa depan. Namun berita terakhir bahwa kesepakatan transisi Brexit menurut perunding Eropa masih jauh dari kata mudah untuk mendapatkan persetujuannya.
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx.co.id, Dailyfx
Sumber gambar: LearnBond (.com)