JAVAFX – Pound sterling khawatir suku bunga AS yang akan naik pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini memang belum lugas karena investor akan melihat apakah data harga rumah Inggris tersebut bisa lebih baik daripada keinginan bank sentralnya untuk ikut menormalisasi kebijakan moneternya seperti the Fed.
Secara umum dolar AS masih bergerak memberikan tekanan kepada mata uang Inggris, tapi tipis, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3548 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3555. USDJPY untuk sementara berada di level 109,06 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 109,08. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7496 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7510.
Pound bergerak dengan sisi koreksi kepada dolar AS di siang ini, di mana investor sedang was-was dengan kelanjutan cerita dari kinerja ekonomi Inggris, masih akan pulih, ataukah akan lebih tenggelam lagi pada kuartal ini. Data harga rumah Inggris akan menjadi tonggak awal pasca libur perdagangan di Inggris kemarin.
Memang pekan lalu the Fed tidak merubah kebijakan suku bunganya, akan tetapi terungkap dalam wacananya bahwa bank sentral AS ini masih mempunyai kemampuan menaikkan suku bunganya kembali pada tahun ini karena inflasi AS terus menanjak dan diikuti dengan ketatnya tenaga kerja AS sehingga pertumbuhan ekonomi di AS juga masih di atas angka 2%.
Beda dengan Inggris, inflasinya jauh di atas target bank sentral sehingga sisi pertumbuhan ekonominya terus menurun, apalagi beberapa data pendukung pertumbuhan seperti data penjualan eceran dan data tenaga kerjanya terus memburuk, sehingga Gubernur Bank of England Mark Carney langsung angkat bendera putih bahwa paket normalisasi kebijakan moneternya baru bisa dilakukan di beberapa tahun mendatang.
Sisi politik Inggrispun juga sering didera masalah, apalagi kesepakatan Brexit juga tidak selesai-selesai, padahal batas waktu sudah kurang dari setahun.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx.co.id, Dailyfx
Sumber gambar: Bloomberg