Pound Sterling ke Arah Pelemahannya

0
274
Pound Sterling ke Arah Pelemahannya

JAVAFX – Berita forex di hari Senin(22/1/2018), pound sterling ke arah pelemahannya pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pelemahan ini juga merupakan perwujudan penjualan eceran di Inggris yang sudah menurun kembali sehingga desakan kenaikan suku bunga Inggris juga makin meredup.

Secara umum dolar AS masih bergerak sedikit menekan kepada mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3867 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3857. USDJPY untuk sementara berada di level 110,82 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 110,82. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7993 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7985.

Secara garis besar memang dolar AS sempat tertekan dalam beberapa hari ini setelah dilaporkan bahwa pemerintah AS sedang kehabisan dana operasionalnya sehingga terancam tidak bisa menjalankan fungsi negara dalam melayani masyarakatnya dan membuat kinerja ekonomi AS bisa menurun. Sejauh ini House of Representative alias DPR-nya AS sudah setuju untuk menambah dana operasional pemerintah hingga pertengahan bulan depan.

Namun tambahan dana belanja pemerintah terganjal oleh Senat, di mana pihak Demokrat di Senat telah setuju dengan program Trump yaitu mendanai tembok perbatasan AS dengan Meksiko, namun Demokrat ingin memasukkan program Jaminan Perlindungan Anak Imigran atau DACA ke dalam anggaran tambahan tersebut. Namun Trump tidak setuju program DACA tersebut. Disinilah letak deadlock terjadi.

Banyak kalangan masalah penutupan ini tidak akan terdampak ke pasar atau dolar AS, namun bila berminggu-minggu penutupan berlangsung, tentu ini merupakan kabar buruk bagi dolar AS. Segala bentuk data-data ekonomi AS yang akan muncul atau di rilis, tentu akan dilewatkan begitu saja oleh investor dunia, karena dampak yang akan terjadi dari shutdown tersebut tentu akan melumpuhkan sendi-sendi ekonomi AS di masa yang akan datang.

Selain itu, tekanan ke dolar juga tidak berhenti karena bank-bank sentral dunia lainnya juga sedang berlomba-lomba mengejar ketertinggalan suku bunganya dari the Fed. Lomba menormalisasikan kebijakan moneter menjadi penyebab utama greenback membaik meski data-data ekonomi AS membaik.

Terbukti dengan angka penjualan eceran bulanan dan tahunan yang terakhir semuanya mengalami penurunan sehingga gejolak desakan kenaikan suku bunga ataupun normalisasi kebijakan moneter BoE kembali luntur sehingga ini tentu berefek terhadap pound sterling untuk berhenti menguat. Nanti malam menantikan keputusan dari Washington, apakah shutdown masih berlanjut atau tidak sehingga hal ini dapat menentukan langkah pound sterling yang bisa mengarah melemah atau menguat di seminggu ke depan.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx.co.id, Dailyfx
Sumber gambar: BBC