Pound Sterling Bergerak Melemah Pasca Pernyataan Mnuchin

0
111

JAVAFX – Pound sterling bergerak melemah pasca pernyataan Mnuchin pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini memang belum besar ketika investor masih melihat peluang perang dagang yang akan segera mereda.

Secara umum dolar AS masih bergerak memberikan tekanannya kepada mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3437 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3468. USDJPY untuk sementara berada di level 111,12 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 110,75. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7525 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7509.

Pound dan mata uang utama dunia lainnya memang masih bergerak dengan sisi koreksi kepada dolar AS dalam beberapa hari perdagangan sebelumnya, di mana investor sedang was-was dengan kelanjutan cerita dari kinerja ekonomi AS, di mana faktor kepulihan ekonomi AS yang semakin lama semakin mendukung akan naiknya suku bunga the Fed. Berbeda perlakuannya dengan bank sentral Inggris yang terus menunjukkan kesulitan untuk segera menormalisasi kebijakan moneternya.

Pekan lalu, data tenaga kerja Inggris memang membaik, namun sisi klaim pengangguran meningkat diiringi dengan rata-rata pendapatan pekerja Inggris sedikit di bawah nilainya dibanding periode sebelumnya. Kondisi ini memang langsung menimbulkan pertanyaan besar di investor bahwa mampukah Bank of England menggerakkan suku bunganya kembali di Agustus nanti.

Di sisi lain, tadi pagi Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan bahwa China akan segera menyetujui untuk mengurangi defisit perdagangan AS senilai $200 milyar dengan cara akan memperbesar pembelian produk-produk asal AS seperti produk pertanian dan peternakan, produk pesawat dan produk energi AS seperti gas dan minyak mentah.

Situasi ini tentu memberi pandangan ke investor bahwa perang dagang akan segera berakhir sehingga investor kembali mengoleksi aset-aset yang mempunyai suku bunga yang lebih tinggi seperti dolar AS.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx.co.id, Dailyfx
Sumber gambar: Bloomberg