Pound Sterling Alami Tekanan Dari Greenback

0
85

JAVAFX – Pound sterling alami tekanan dari greenback lagi pada perdagangan sesi akhir Asia siang ini dimana arah pergerakan ini sebagai bentuk lanjutan dari pergerakan investor yang meningkat setelah sadar bahwa ketegangan antara Rusia dengan Inggris makin meruncing.
Secara umum dolar AS masih bergerak memberikan tekanan kepada mata uang Inggris, dan sejauh ini juga GBPUSD untuk sementara sedang berada di level 1.3918 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.3941. USDJPY untuk sementara berada di level 105,70 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 105,98. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7688 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7712.
Pound sendiri masih terus tertekan setelah Rusia juga mengusir 23 diplomat Inggris dari Moskow sebagai bentuk balasan Negeri Beruang Merah tersebut setelah sebelumnya London mengusir pula diplomat Rusia. Ketegangan kedua negara ini memang tidak banyak membantu penguatan pound yang sudah terlebih dahulu terseok-seok akibat dari ketidakpastian Brexit.
Sebelumnya nilai dolar AS terus membaik meskipun perlahan-lahan, karena data tenaga kerja AS yang berupa pembukaan lapangan kerja baru dan sentimen konsumen Michigan serta aktivitas pabrikannya terus membaik sehingga dapat dipastikan bahwa data ini juga mendukung bahwa pekan ini suku bunga the Fed bisa naik untuk pertama kalinya di tahun ini dan investor juga masih akan menantikan berapa kali lagi bank sentral AS tersebut akan menaikkan suku bunganya di tahun ini.
Faktor penantian akhir pekan tersebut telah membuat dolar AS atau greenback bisa meredupkan mata uang Inggris tersebut dengan menghindarkan diri dari situasi safe haven karena hasil lelang obligasi AS pekan lalu juga mengalami kelebihan permintaan, sebagai bentuk akan adanya antisipasi dari kenaikan suku bunga minggu ini.
Penguatan dolar AS sendiri merupakan berkah dari beberapa data ekonomi di luar AS yang kurang mendukung normalisasi kebijakan moneternya di masing-masing bank sentralnya serta strategi Gedung Putih, baik yang berupa strategi politik maupun strategi ekonomi, yang terus membuat bingung investor untuk menghadapi masa depan ekonomi yang kondusif.
Apalagi pekan ini dapat dipastikan bahwa bank sentral Inggris, Bank of England tidak aoan merubah kebijakan moneternya atau tidak akan menaikkan suku bunga atau mengurangi paket stimulusnya, sehingga ini juga merupakan halangan utama bagi penguatan pound.
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx.co.id, Dailyfx
Sumber gambar: Daily Express