JAVAFX – Poundsterling turun dengan cepat pada awal perdagangan London hari Rabu ketika BBC melaporkan bahwa Ratu Elisabeth akan diminta untuk menangguhkan Parlemen Inggris beberapa hari setelah anggota parlemen kembali bekerja.
Poundsterling menjadi mata uang dengan performa terburuk diantara mata uang utama sementara obligasi pemerintah AS menguat karena pasar bereaksi terhadap ancaman Brexit tanpa kesepakatan yang meningkat. Inggris diatur untuk meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober, menangguhkan Parlemen berarti lebih sedikit waktu bagi anggota untuk mencoba memblokirnya.
“ini hanya menggarisbawahi selubung ketidakpastian yang dihadapi pound, resiko masih tidak dapat diabaikannya Brexit tanpa kesepakatan dan kerentanan mata uang terhadap berita utama negative”, kata Petr Krpata, ahli strategi mata uang di ING Groep.
Pound turun sebanyak 0,7% menyentuh level terendah sesi di 1.2155 meski saat ini harga terangkat kembali ke 1.2200 per dolar.
Parlemen Inggris akan kembali dari liburan musim panas pada 3 September. Di bawah rencana pemerintah PM Boris Johnson, semua urusan akan ditunda hingga pidato Ratu Elisabeth pada 14 Oktober dimulai dengan sesi parlementer baru.
