JAVAFX – Pergerakan mata uang Inggris, poundsterling masih rapuh atau rentan dalam pelemahan terhadap rivalnya dolar AS. Penyebab melemahnya pound belakangan ini dari domestic adalah karena sentiment terkait perkembangan proses negosiasi Brexit antara pemerintah Inggris dan Uni Eropa.
Menurut laporan oleh Reuters, Perdana Menteri Inggris Theresa May terus menghadapi gesekan dari kedua belah pihak di tengah-tengah posisi Brexit saat ini, baik dengan Uni Eropa dan partai Konservatifnya sendiri. Kondisi tersebut membuat mata uang pound di dominasi sentiment negative.
Pasangan mata uang GBPUSD Selasa siang pukul 13.00 WIB berada di level 1.2845 atau lebih rendah dari level pembukaan pagi tadi di 1.28643. Dilihat dari grafik GBPUSD harian, posisi saat ini semakin menjauh dari level tertinggi pekan lalu 1.30427.
Pada hari ini para trader menantikan rilis data indeks konstruksi dan yang lebih penting adalah laporan inflasi oleh BOE nanti malam. Jika data-data yang dirilis nanti positif, bisa memberikan angina segar untuk meredakan tekanan untuk pound. Tetapi jika hasilnya justru mengecewakan akan menambah tekanan jual untuk pound (GBP).
Analis JAVAFX