JAVAFX – Sesaat setelah publikasi paket data indikator ekonomi AS yang berkategori “sangat signifikan” dirilis, yang secara general berlabel “memuaskan”, Gold –sebagai status safe haven yang berdenominasi US Dollar nampak kian meredup.
Soliditas indikator ekonomi AS tersaji pada deretan data fresh, semisal GDP pada kuartal kedua 2019 naik 2.1% dari sebelumnya naik 1.9%. Data tersebut juga lebih baik dari konsensus pasar, yaitu 2.0%.
Sementara untuk item Durable Goods Orders berbasis bulanan untuk Oktober, tercatat naik 0.6% dari sebelumnya anjlok -0.8%. Data tersebut bahkan sukses melibas estimasi turun -1.4%.
Sejatinya, sentimen negatif untuk performa Gold telah mengkristal pasca pernyataan Trump terkait perjanjian dagang dengan Cina yang mulai mencair setelah 16 bulan penuh gejolak. Dan publikasi indikator ekonomi AS malam hari ini, kian memperkuat faktor penekan Gold.
Dari dimensi teknikal, jika ekstensi dominasi sellers berlangsung di bawah 1453.16, memungkinkan Gold tertekan menuju support kritis short term 1445.24. Target lanjutan membidik support 1436.36 hingga support kuat pada level 1428.88.
Sebaliknya, bila Gold mampu rebound di atas 1460.00, akan menjadi titik pijak untuk menguji resisten 1465.84 dan resisten kritis 1470.60. Intensitas beli di atas 1470.60 akan memulihkan perspektif bias bullish Gold , dengan sasaran berikut 1478.80 dan resisten kuat short term pada level 1483.28
Para trader dan investor Gold selanjutnya akan menyimak dengan jeli data vital lainnya, yaitu US Chicago PMI untuk bulan November dengan prediksi 47.2 dari sebelumnya 43.2