Harga minyak mentah naik karena Arab Saudi memperingatkan bahwa aliansi produsen OPEC+ dapat memangkas produksi. Harga minyak mentah di bursa berjangka AS naik $3,38 menjadi menetap di $93,74 per barel dan Brent menetap naik $3,74 pada $100,22. Sementara harga emas di bursa berjangka AS ditutup naik 0,7% pada $1.761,20.
Dorongan kenaikan didapatkan dari melemahnya Dolar AS dan imbal hasil yang pada awalnya jatuh karena data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat meningkatkan harapan awal Federal Reserve akan mundur dari kenaikan suku bunga yang agresif pada simposium bank sentral di Jackson Hole, Wyoming pada hari Jumat.
Tetapi imbal hasil kemudian naik dan bursa saham mundur karena pandangan bahwa Fed akan mengulangi pesan hawkish tampaknya memegang pengaruh yang lebih besar, bahkan ketika pasar bertaruh pada seberapa banyak bank sentral AS akan menaikkan suku pada bulan September bolak-balik sepanjang hari.
Harga komoditi menemukan momentumnya sejurus kemudian, dimana Emas menghentikan penurunan beruntun enam sesi dan harga minyak naik hampir 4% setelah Arab Saudi melontarkan gagasan pengurangan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya.
Data ekonomi AS terkini menunjukkan bahwa angka penjualan rumah keluarga tunggal baru AS jatuh ke level terendah 6-1/2 tahun pada bulan Juli sementara survei dari S&P Global menunjukkan ukuran aktivitas bisnis sektor swasta turun ke level terendah 27-bulan, menunjukkan upaya Fed untuk menjinakkan inflasi. The Fed telah cukup konsisten sehingga terdengar cukup hawkish.
Tetapi Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan bahwa mereka memperkirakan Powell akan mengulangi alasan untuk memperlambat laju pengetatan seperti yang ditunjukkan dalam konferensi pers Juli dan risalah yang dirilis minggu lalu dari pertemuan para pembuat kebijakan itu. Powell kemungkinan akan menyeimbangkan pesan itu dengan menekankan bahwa Fed “tetap berkomitmen untuk menurunkan inflasi dan bahwa keputusan kebijakan yang akan datang akan bergantung pada data yang masuk,” kata Goldman.
Perekonomian AS terlihat siap untuk kejutan harga energi di musim dingin, dimana harga gas alam pada level tertinggi sejak 2008. Dengan penurunan permintaan, kejutan negatif besar lainnya tampaknya mungkin terjadi dan resesi juga lebih mungkin terjadi antara sekarang dan pertengahan 2023, jika belum terjadi.
Harga gas patokan di Uni Eropa melonjak 13% semalam ke rekor puncak, setelah dua kali lipat hanya dalam sebulan menjadi 14 kali lebih tinggi dari rata-rata dekade terakhir. Eropa bersiap untuk gangguan baru dalam pasokan energi dari Rusia.