Potensi Penguatan Emas Diuji Kembali Oleh Data NFP

0
128

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(1/9/2017), potensi penguatan emas diuji kembali oleh data NFP yang akan dirilis nanti malam sehingga pada perdagangan akhir pekan menjadi titik balik atau titik lanjutan bagi emas dan dolar AS di bulan ini.

Sebelumnya pada perdagangan kemarin, secara umum dolar AS mengalami tekanannya setelah data core PCE AS tidak sesuai kehendak pasar dan melin6asnya 2 bomber AS di awan Semenanjung Korea. EURUSD ditutup menguat di level 1,1903, GBPUSD ditutup menguat tipis di level 1,2928, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7946 dan USDJPY ditutup melemah di level 109,95.

Sedangkan harga komoditi kemarin seperti berikut, harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $8,10 atau 0,62% di level $1322,20 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,07 atau 0,41% di level $17,58 per troy ounce.

Kondisi Korea sedikit menghangat karena AS menerbangkan 2 pesawat bomber jarak jauhnya di langit Korea sebagai bentuk latihan militer bersama Korea Selatan. Beruntung tidak ada tjndakan balasan dari Korea Utara, sehingga diharapkan bahwa hari ini juga tidak ada tindakan-tindakan konfrontasi yang bisa membuat suasana yang tidak kondusif.

Data inflasi AS masih mereda, disisi lain data pertumbuhannya terus membaik diiringi upah yang naik, sehingga diperkirakan juga hari ini nonfarm payroll atau NFP-nya akan membaik. Perkiraan kami bahwa dari asumsi beberapa minggu kebelakan klaim pengangguran mingguan AS masih terus berada di level 230 ribuan klaim disertai pula kondisi pembukaan lapangan kerja AS atau labor market conditions yang tetap bertahan diatas angka 5,6 juta, maka NFP kali ini diperkirakan berada di kisaran 200 ribuan penambahan tenaga kerja baru.

Tingkat pengangguran kemungkinan masih bertahan di angka 4,3%, dan rata-rata upah harian atau average hourly earning diperkirakan berkisar di angka 0,3%, sehingga dapat dikatakan bahwa situasi tenaga kerja AS masih tetap ketat, sesuai dengan keinginan Janet Yellen. Kondisi tersebut dapat menambah keyakinan pasar bahwa suku bunga the Fed masih bisa naik tahun ini, dengan catatan pula pembahasan debt ceiling atau plafon hutang AS lancar dan pembahasan reformasi pajak juga berjalan mulus.

Mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed, dapat dipastikan mata uang greenback akan menguat, sekaligus pula akan membuat emas segera dijauhi oleh investor dunia. Namun sepertinya perihal tekanan emas dan penguatan dolar AS juga tidak akan besar karena investor masih menantikan agenda politik Trump tersebut di pekan depan.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Business Insider